Naik selama Pandemik

Naik selama Pandemik

TANJUNG REDEB, DISWAY - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Segah/Perumda Air Minum Batiwakkal, mencatat adanya kenaikan penggunaan air bersih selama Pandemik, meski tidak terlalu signifikan.

Dari data Perumda Air Minum Batiwakkal, rerata pemakaian pelanggan rumah tangga di tahun 2019 35 meter kubik. Angka itu, meningkat pada Januari 2020 menjadi 45 meter kubik. Kemudian terjadi penurunan di Februari 2020, lantaran perhitungan hari sedikit sebanyak 37 meter per kubik. Kemudian kenaikan kembali meningkat di Maret, dengan rerata penggunaan sebanyak 39 meter kubik. Lonjakan signifikan penggunaan air bersih terjadi pada Juni 2020 sebanyak 50 meter kubik. Perumda Air Minum Batiwakkal, mengasumsikan adanya perubahan pola hidup, di mana sesuai anjuran pemerintah untuk meningkatkan kebersihan dan menaati protokol kesehatan. “Anjuran seperti mencuci tangan setelah keluar rumah, itu tentu akan memengaruhi juga. Sama seperti rumah makan ataupun usaha yang menyediakan alat cuci tangan,” jelas Kabag Teknik, PDAM Tirta Segah, Syahril pada Disway Berau, Selasa (16/2) lalu. Diakui Syahril, terjadi penurunan kembali hingga Januari 2021, yaitu sebanyak 39 meter per kubik. Di mana masyarakat diasumsikan pihaknyam penurunan penggunaan air, karena menyesuaikan. Tetapi diharapkan pihaknya penggunaan untuk protokol kesehatan tetap harus dilakukan. Penggunaan yang termasuk fluktuatif tersebut, membuat pihaknya harus bekerja ekstra, terutama pemberian kaporit untuk membunuh bakteri dan penambahan kaporit di tengah pandemik untuk menjaga air bersih. Begitu juga dengan pasokan air yang disalurkan juga lebih besar. Saat ini pelanggan aktif PDAM Tirta Segah sebanyak 26.542 dari sekiranya 28.000 pelanggan. Dengan kebutuhan yang meningkat, PDAM mengalirkan air bersih sebanyak, 1,323 juta meter kubik dari peningkatan Juni 2020. Sebelumnya, rerata per bulan sebesar 1,2 juta meter kubik. Hal itu seiring berjalan penambahan kapasitas air bersih. Soal peningkatan rerata penggunaan air bersih, sempat mendapatkan protes dari masyarakat atau pelanggan, karena kenaikan tarif rekening air yang diberikan per bulannya. Padahal perhitungan penggunaan air tersebut, berhubungan dengan penggunaan di masyarakat. Lantas pihaknya pernah memberikan program gratis pembayaran sebanyak 3 bulan pada golongan A1 dan sosial. “Hingga saat ini, penggunaan masih batas normal hitungannya, sudah berjalan dengan aman dan pelanggan pun tidak ada masalah,” jelasnya. Pihaknya berharap, tetap bisa melayani pelanggan lama maupun pelanggan baru, yang akan membuka penggunaan air bersih. Sebab, pihaknya tentu memiliki target yang meningkat setiap tahunnya. “Kalau untuk biaya operasional memang ada peningkatan pada penggunaan kaporit ya, itu memengaruhi juga,” tandasnya. *RAP/APP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: