Barongsai Kaltim Tak Ikut Meriahkan Imlek 2021

Barongsai Kaltim Tak Ikut Meriahkan Imlek 2021

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Pagelaran atraktif barongsai yang kerap ditampilkan dalam perayaan Tahun Baru Imlek, tahun ini tak dapat disuguhkan. Tak hanya pada Imlek, pada acara Chap Go Meh, yakni hari ke-15 bulan pertama Imlek 2572/2021 ini. Yang menjadi rangkaian perayaan tahun baru. Dipastikan mereka tak akan beratraksi.

Hadirnya barongsai pada upacara Imlek maupun Chap go Meh, bukan hanya soal kemeriahan perayaan. Lebih dari itu sebenarnya barongsai memiliki nilai ritualnya sendiri. Dimaksudkan untuk mengusir roh jahat yang gentayangan. Melalui ritual barongsai yang menyuguhkan tarian dengan perangai wajahnya yang seram.

Biasanya, saat perayaan Tahun Baru Imlek. Tentunya sebelum wabah COVID-19 melanda. Umat Konghucu akan mengundang barongsai ke rumah, mengadakan ritual dengan tarian, membersihkan rumah dari energi negatif. Sehingga diyakini akan memberikan kemakmuran bagi penghuni rumah di masa mendatang.

Keyakinan itu berawal dari sejarah peradaban umat Konghucu, di China. Jauh berabad-abad yang lalu. Menjadi adat istiadat. Sebagai pertanda masuk musim semi. Masa panen yang terus dinanti. Sampai akhirnya membudaya hingga kini. Bahkan dalam perkembanganya, saat ini barongsai telah menjadi cabang olahraga prestasi.

Meski sudah jadi cabor prestasi. Barongsai tetap memiliki kaitan erat dengan kebudayaan China. Yang salah satunya melakukan atraksi saat hari-hari besar. Seperti Imlek. Yang tahun ini terpaksa ditiadakan.

barongsai

“Karena COVID-19 ini kan tidak bisa menggelar atraksi barongsai, khawatir nanti penontonnya membeludak, menciptakan klaster paparan virus COVID-19 baru. Malah tidak baik,” kata Ketua Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Kaltim, Robin Jonatahan.

Walau memastikan tidak ambil bagian di perayaan Imlek. Para pemain barongsai tetap aktif secara keolahragaan. Mereka tetap berlatih untuk bersiap-siap jika ada turnamen barongsai. Yang entah kapan diselenggarakannya.

“Tapi kalau urusan mempersiapkan kejuaraan. Saya pastikan setiap daerah tetap melakukan latihan untuk mempersiapkannya,” jelas pria kelahiran 1950 ini.

Ia juga menyampaikan, dari sepuluh kota/kabupaten yang ada di Kaltim, masih terdapat dua kota Kabupaten yang belum memiliki kepengurusan barongsai. Ke depan, ia berupaya agar segera dapat terbentuk. Sembari berharap pandemi lekas mereda dan kehidupan berjalan normal seperti sedia kala.(frd/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: