Terhalang Moratorium, Castro: Belum Saatnya Berbicara DOB

Terhalang Moratorium, Castro: Belum Saatnya Berbicara DOB

Menurutnya, usulan DOB itu tidak tepat jika diwacanakan saat ini. Ia memaparkan, persoalan pertamanya ialah moratorium yang sudah sekitar lima tahun diberlakukan pemerintah pusat.

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Praktisi hukum tata negara sekaligus pengamat kebijakan publik, Herdiansyah Hamzah berpandangan belum saatnya berbicara Daerah Otonomi Baru (DOB). Menurutnya, usulan DOB itu tidak tepat jika diwacanakan saat ini. Ia memaparkan, persoalan pertamanya ialah moratorium yang sudah sekitar lima tahun diberlakukan pemerintah pusat. Baik untuk pemekaran wilayah maupun penggabungan daerah. "Itu kan diperpanjang oleh pemerintah pusat moratoriumnya," imbuh Herdi. Ia menggambarkan, bahwa membicarakan usulan DOB di tengah moratorium ibarat memperbincangkan sesuatu yang tidak punya pintu keluar. Seperti diketahui, wacana pembentukan DOB Samarinda Seberang kembali digaungkan akhir pekan lalu. Setelah sekian lama tak terdengar. Yang menginisiasi kembali pembahasan itu ialah Majelis Rakyat Kaltim Berdaulat (MRKB). Penyusuan dokumen kajian akademik pun sudah mulai dilakukan. Skema untuk menggenapi syarat empat kecamatan sudah pula dicanangkan. Yakni menggabungkan Kecamatan Samarinda Seberang, Kecamatan Palaran dan Kecamatan Loa Janan Ilir. Serta mewacanakan untuk mengajak Kecamatan Sambutan bergabung. Yang secara geografis, terpisah Sungai Mahakam dengan tiga kecamatan tadi. Kemudian persoalan yang menjadi sorotan dosen Universitas Mulawarman ini ialah soal anggaran. Karena menurutnya, tidak bisa berbicara DOB tanpa membicarakan sumber pembiayaannya. "Jangan nafsu pemekaran kita yang kuat, tapi gagap bicara anggaran" sebut Castro-sapaan karibnya. Berita terkait: Warga Samarinda Seberang Berharap Pemerataan Pembangunan dengan Pemekaran Selama ini, Castro melihat, mayoritas DOB cuma mengandalkan dana transfer dari pusat. Padahal dana DOB itu terbilang besar. Cukup menguras anggaran negara. Itu termasuk peruntukannya di daerah nanti. Apalagi, saat ini negara sedang bergulat dengan pagebluk. Yang membuat APBN terseok-seok. Karena nyaris habis terkuras untuk penanganan wabah yang bersifat pandemi ini. Di sisi lain, Castro menilai bahwa isu DOB ini cenderung masih sangat elitis. Hanya berputat di kalangan elit saja. Tapi tidak mengakar di masyarakat. "Jangan-jangan yang minta pemekaran itu hanya elit saja. Jadi legitimasinya masih lemah," menurutnya. (das/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: