Kiper Borneo FC Rindu Persaingan di Bawah Mistar

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Muhammad Zulfikri memang baru berstatus kiper ketiga di Borneo FC Samarinda. Atau mungkin jadi keempat setelah datangnya Pualam Bahari yang juga sempat mengikuti TC Timnas U-19 itu. Maka berbicara kompetisi Liga 1. Tentu masih jauh dari jangkaun Zul. Tapi apa yang membuat Zul begitu merindukan kompetisi?

Dari 3 laga Liga 1 yang sudah dijalani Borneo FC Samarinda di musim 2020. Zulfikri memang belum sekalipun masuk daftar pemain yang akan dimainkan. Selalu Diky Indriyana yang dipilih menjadi pelapis Gianluca Pandeynuwu yang masih terlalu kuat posisinya sebagai kiper utama.

Namun begitu, Zul tetap merindukan kompetisi. Karena tanpa liga, tim tidak berlatih bersama. Tidak berlatih bersama, artinya Zul kehilangan momen berkembang. Lebih jauh lagi, ia sudah kangen berat bersaing bersama Gianluca, Diky, dan Pualam yang memang masih sama-sama muda itu.

"10 bulan tidak berkompetisi sangat berat bagi semua pemain dan saya pun mulai merindukan persaingan di bawah mistar," terang Zulfikri.

Tak lama setelah mengeluarkan pernyataan di atas. PSSI akhirnya memberi kepastian bahwa kompetisi resmi dibatalkan. Riwayat Liga 1 musim 2020 berakhir dengan hanya 3 pekan saja. Dan akan dimulai kompetisi baru yang diprediksi akan digelar pada pertengahan tahun ini.

Di luar keputusan itu, Zul yang masih terikat kontrak dengan Borneo FC Samarinda tetap menjalankan kewajibannya sebagai pemain. Yakni berlatih. Hanya itu yang dibebankan tim pada pemain yang masih terikat kontrak. Walau latihannya di rumah masing-masing pemain.

Lagian, meski kompetisi resmi dibatalkan. Kontrak dengan klub masih berjalan. Seiring Borneo FC Samarinda yang masih menunaikan kewajibannya pada pemain juga.

"Yang pasti latihan mandiri di rumah dan sesekali ikut bermain dengan komunitas. Karena saya harus terus aktif menjaga kebugaran. Walau tidak ada kompetisi. Dan satu lagi, klub tetap memberi gaji, pemain tetap berlatih," tegas pemain asli Samarinda ini. (frd/ava)

Sumber: