Sudah Siap-Siap, Eh Pemberian Vaksin di Kutim Malah Ditunda

Sudah Siap-Siap, Eh Pemberian Vaksin di Kutim Malah Ditunda

Kutim, nomorsatukaltim.com – Dinas Kesehatan (Diskes)  Kutim sempat bersukacita. Saat mendengar vaksin datang ke Kaltim. Rencana disusun. Tenaga medis disiapkan. Tapi apa daya. Rencana itu pupus. Pemberian vaksin ditunda bulan depan.

Kepala Diskes Kutim, Bahrani Hasanal sempat menyayangkan. Kutim dipastikan tidak dapat jatah tahap pertama di Januari ini. Kabarnya, daerah yang tidak kebagian baru dibagikan Februari mendatang. “Jadi Kutim dan 7 daerah lainnya di Kaltim baru kebagian nanti. Februari rencana baru dibagikan lagi,” ucapnya, Minggu (17/1/2021). Padahal Diskes Kutim sudah siap lahir dan batin menerimanya. Mulai dari pendataan tenaga kesehatan yang bakal menerima. Menyiapkan pengecekan dan verifikasi kesehatan. Hingga telah menyiapkan simulasi proses pemberian sinovac. “Tapi karena ada perubahan terpaksa rancangan persiapan itu ditunda,” imbuhnya. Tetapi, jika benar nantinya Kutim kebagian, ia memberi garansi. Kalau Diskes siap melakukan vaksinasi. Mengingat semua persiapan sebenarnya sudah diatur jauh hari. “Jadi ini hanya tertunda saja. Mau tidak mau harus diundur saja. Yang jelas kami sudah siap,” bebernya. Akan ada empat tahapan mengenai teknis pemberian. Dari verifikasi data calon penerima, kemudian pemeriksaan kesehatan umum. Tahapan berikutnya adalah vaksinasi. Terakhir, penerima akan diobservasi dalam rentang waktu kurang lebih setengah jam. “Observasi dilakukan untuk melihat jika ada reaksi seperti alergi setelah menerima. Sehingga memudahkan untuk dilakukan penanganan langsung, ” ungkapnya. Diketahui, perubahan skenario pembagian atas arahan Kementerian Kesehatan. Sehingga proses penyuntikan di Kalimantan Timur diprioritaskan pada dua daerah, yakni Samarinda dan Kutai Kartanegara saja. Terkait hal tersebut, Bahrani mengaku belum mendapat penjelasan. Kenapa terjadi perubahan skenario pembagian vaksin. Sehingga Kutim tidak mendapat jatah distribusi sinovac tersebut. “Untuk itu kami akan tanyakan apa alasannya ke kementerian,” tuturnya. (bct/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: