Sukma Intan Tak Mau Terbebani Emas Pra PON 2019
Samarinda, nomorsatukaltim.com – Atlet sepatu roda Kaltim, Sukma Intan Sari memang berhasil meraih medali emas pada Pra PON 2019 lalu. Yang tentu membuatnya masuk daftar atlet unggulan. Daftar atlet yang diharapkan menyumbang medali buat Kaltim di PON kelak. Intan tahu bebannya tak ringan. Karenanya dia enggan memikirkan ekspektasi itu.
Intan-- sapaan Sukma Intan Sari- akan pergi berlaga di PON XX Papua Oktober nanti tanpa beban. Dia mau bersikap realistis saja. Karena jika terlalu memikirkan harus menjadi juara satu. Intan mengaku malah tidak fokus. Penampilannya berpotensi tidak maksimal. Hal itu sudah dia rasakan betul saat proses persiapan ini. Ketika memikirkan harus mendapat medali emas. Konsentrasinya pecah. Fokusnya terbagi. Target juara seolah menjadi beban tersendiri.
Bungsu dari empat bersaudara ini juga mengatakan. Hal paling penting saat ini adalah menjaga konsistensi dan tetap rutin berlatih, demi menjaga kualitas yang telah diraihnya selama ini. Terlebih masih dalam masa pandemi, yang dirasa banyak memberikan dampak pada setiap atlet.
Sukma Intan bukanlah atlet kemarin sore. Di dunia olahraga sepatu roda sendiri, sederet prestasi gemilang telah dia bukukan. Mulai dari event lokal hingga internasional. Dia juga tercatat pernah mengikuti word championship sepatu roda yang dilangsungkan di Barcelona, Spanyol 2019 lalu. Sebelumnya berturut-turut serta ikut TC di Jerman yang diselenggarakan oleh PB Perserosi.
Ajang PON ke-20 di Papua ini, akan menjadi satu event yang paling berkesan baginya. Apalagi pada Pra PON lalu dia berhasil menyabet emas. Hasrat untuk memenangi ajang empat tahunan itu semakin besar. Walau lantas dia kembali tak menjadikan itu sebagai patokan. Toh, PON kali ini teramat berbeda. Jarak antara Pra PON dan PON setahun lebih panjang dari biasanya. Ditambah pola latihan yang tidak biasa karena pandemi. Tentu peta kekuatan akan berubah. Hasil di Pra PON tidak akan lagi berpengaruh besar. Karena siapa yang paling konsisten selama 2 tahun terakhir. Dialah yang berpeluang besar meraih medali.
"Untuk di PON Papua nanti saya lebih memilih realistis deh, Mas. Dapatnya waktu main akan lebih maksimal, dibandingkan ketika mentargetkan sejak mula gitu, malah terbebani. Walaupun sih bilangnya pelatih tidak ada jaminan dengan emas Pra-PON saya kemarin," ungkap gadis kelahiran Januari 2002 ini.
Selain itu, pada ajang PON nanti, Sukma Intan juga sedang memperjuangkan pesan mendiang ayahnya. Yang meninggalkannya saat sedang Pelatnas di Bekasi, Jawa Barat. Beberapa tahun yang lalu. Kala itu, ayahnya berkata supaya Sukma Intan bisa tembus sampai pada ajang PON.
"Saya harus merelakan waktu belajar yang tertunda, bahkan saya kehilangan ayah saya saat sedang mengikuti Pelatnas di Bekasi Jawa Barat. Saya tidak bisa pulang, sudah pasrah saja waktu itu. Tapi ayah pesan supaya saya tetap melanjutkannya perjuangan hingga gelaran PON," kenangnya.
Sukma Intan sendiri, sejak usia dini sudah masuk di salah satu klub sepatu roda di Sempaja, Samarinda. Saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Hingga saat ini masih aktif di beberapa event, termasuk tengah mempersiapkan diri menuju ajang word championship di Kolombia, usai gelaran PON. (frd/ava)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: