Balikpapan Mustahil Bisa Juara Porprov
Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Kota Balikpapan harus mengubur asa dalam-dalam. Target juara umum Porprov VII Kaltim tahun 2022 di Berau rasa-rasanya sulit dijangkau. Kecuali ada keajaiban.
Sejak akhir tahun lalu, KONI Kota Balikpapan sudah amat optimis bisa meraih juara umum Porprov. Target sudah disusun. Program latihan sudah disiapkan. Anggaran untuk memenuhi semua itu diajukan. Lalu berakhir dengan kekecewaan. Lantaran dana yang didapat dari APBD Balikpapan tahun 2021 terlalu mini. Hanya Rp 2,5 miliar. Menurut KONI Balikpapan. Uang segitu tidak bisa dikonversi dengan ratusan medali. Karena untuk mendapat medali, butuh proses persiapan yang matang. Sementara persiapan membutuhkan anggaran. Sekretaris KONI Balikpapan Hasbi Muhammad mengakui nilai tersebut jauh dari harapan. Padahal KONI Balikpapan mengajukan sekira Rp 20 miliar untuk tahun ini. Mengingat banyak agenda menjelang Porprov 2022. Termasuk untuk membiayai Pra Porprov tahun ini. “Kalau melihat angkanya (Rp 2,5 Miliar) itu mustahil kita bisa juara Porprov,” kata Hasbi, Senin 11 Januari 2021. Nilai Rp 2,5 Miliar hanya bisa digunakan untuk muskot 15 cabor yang habis masa kepengurusannya, biaya kesehatan atlet, hingga segala keperluan administrasi KONI Balikpapan. Pra Porprov yang menjadi program utama tahun ini tampaknya tak akan jadi prioritas program lagi. “Tahun ini kita ada agenda utama seperti kejurkot dan try out atlet menuju Porprov. Nah itu bisa gagal terlaksana,” tambah Hasbi. Untungnya, optimisme KONI Balikpapan saat menargetkan juara umum saat itu tidak tinggi-tinggi amat. Ditunjukkan dengan kebijakan mereka. Yang hanya akan membawa atlet peraih medali emas dan perak di Pra Porprov saja. Untuk mengikuti putaran final Porprov tahun depan. Padahal idealnya, setiap daerah dibebaskan untuk kuotasi atlet ini. Baik hanya zona medali (emas, perak, dan perunggu) alias 3 besar di Pra Porprov. Ataupun mereka yang masuk zona peringkat (4,5,6). Kebijakan itu disesuaikan dengan target raihan medali dan ketersediaan anggaran. Dan KONI Balikpapan hanya akan membawa 2 peringkat terbaik dari masing-masing cabor. Dengan alasan pendanaan. Hitung-hitungan mereka, biaya perjalanan Balikpapan-Berau yang menggunakan pesawat itu saja sudah memakan biaya besar. Belum kebutuhan lainnya selama di Berau. Dengan kuota 2 atlet terbaik itu saja, Balikpapan sebenarnya sudah harus bersiap tidak juara umum. Karena asumsi kasarnya adalah. Semakin banyak atlet yang bertarung, semakin tinggi peluang menangnya. Maka dengan kenyataan plot anggaran yang kecil ini. Ekspektasi mereka tidak jatuh terlalu jauh lah. Namun begitu, KONI belum menyerah. Mereka masih mengupayakan kebaikan hati pemkot. Aduan ke wali kota sudah dilakukan. Kini KONI tinggal menunggu saja keputusan wali kota. Apakah bakal dinaikkan anggarannya. Atau bakal sama saja. Kecilnya anggaran KONI Balikpapan tahun ini diduga karena pemkot tidak memasukkan agenda olahraga dalam daftar prioritas program kerja tahun ini. “Wali kota menyampaikan asumsinya Porprov masih berpotensi tertunda lantaran pandemi COVID-19 belum usai,” ujar Hasbi. Dalam beberapa waktu ke depan. Hasbi berharap ada solusi terkait minimnya anggaran ini. Kalau Balikpapan masih ingin mengejar target juara umum Porprov. Butuh setidaknya dana Rp 3,5 miliar untuk persiapan Pra Porprov saja. (fdl/ava)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: