Sudah Banyak Hotel di Kaltim Kantongi CHSE

Sudah Banyak Hotel di Kaltim Kantongi CHSE

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Industri perhotelan dan pariwisata perlahan mulai berbenah. Mencoba bangkit dari keterpurukan karena pandemi. Salah satunya dengan memenuhi sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability (CHSE). Yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Sertifikasi CHSE sudah dilakukan di Kaltim sejak Agustus 2020 lalu. Kemenparekraf menggandeng pihak-pihak swasta. Salah satunya untuk Kaltim ialah Sucofindo. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur (Kadispar Kaltim) Sri Wahyuni, untuk sektor perhotelan sudah banyak yang mengantongi CHSE. Jumlahnya sekitar 40 hotel tersebar di berbagai daerah. Di antaranya, Samarinda ada 17 hotel, Balikpapan 14 hotel, Sangatta, Kutai Timur (Kutim), Kutai Kartanegara (Kukar), Penajam Paser Utara (PPU) masing-masing 3 hotel. Pemberian sertifikat CHSE bagi pengelola hotel merupakan salah satu strategi. Untuk menghadapi masa adaptasi kebiasaan baru sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. “Hotel-hotel bersertifikat CHSE ini direkomendasikan untuk kegiatan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) dengan protokol kesehatan,” jelas Sri Wahyuni, Kamis (7/1). Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Dispar Kaltim Achmad Herwansyah menambahkan, dengan adanya CHSE tersebut, maka sektor pariwisata dan perhotelan di Kaltim bisa bergairah lagi. Maklum saja, selama COVID-19 kedua sektor ini tak bisa berbuat banyak. Kondisi itu tentu berdampak dengan pendapatan asli daerah (PAD). Padahal provinsi ini punya segudang destinasi wisata. Yang menanti para pelancong untuk pelesiran. Menghabiskan waktu luang. “Dampaknya memang sangat terasa, namun kita harus bangkit,” terangnya. Sertifikasi ini menjadi syarat bagi pelaku industri wisata. Bila ingin destinasinya dikunjungi wisatawan. Sertifikat itu menunjukkan destinasi terkait layak dikunjungi lantaran sudah memenuhi standar protokol COVID-19. Komponen CHSE ini begitu penting dalam industri pariwisata ke depannya. Dalam tatanannya pun menyematkan penerapan ketat protokol kesehatan (Prokes). Misalnya, pembersihan ruang dan barang publik dengan disinfektan. Ketersediaan sarana mencuci tangan dengan sabun. Dan tempat sampah bersih. Ada pula koordinasi antara pengelola destinasi wisata dengan satuan tugas (Satgas) COVID-19 daerah dan rumah sakit. Upaya CHSE lainnya, ialah pemeriksaan suhu tubuh, wajib memakai masker, menerapkan etika batuk dan bersin, serta menghindari berjabat tangan. Pun demikian, dengan penanganan terhadap pengunjung. Yang memiliki riwayat gangguan kesehatan ketika beraktivitas di semua destinasi wisata. “Ini penting dilakukan untuk menjaga diri dan sesama serta lokasi wisata dari virus corona,” tandasnya.

Setelah Sertifikasi, Bantu Promosi

Sementara itu, Sekretaris Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim Muhammad Zulkifli mengatakan, CHSE tidak hanya diterapkan pada hotel berbintang saja. Hotel kelas melati pun kini harus lolos sertifikasi. Beberapa hotel kelas tersebut di Kota Tepian disebutnya sudah memantaskan diri dengan penilaian tersebut. "Saya rasa sudah lebih (dari 40 hotel) yang memiliki sertifikat. Karena pihak Sucofindo juga langsung mendatangi pelaku usaha untuk mendaftarkan diri," beber Zulkifli. Zulkifli mengatakan, jika target sertifikasi untuk semua hotel dan restoran sudah terpenuhi. PHRI menginginkan adanya output lain dari pemerintah. Seperti support system dalam bentuk announcement. Announcement dimaksud Zulkifli ialah pernyataan dari pemerintah. Menegaskan kembali bahwa destinasi wisata di Bumi Etam sudah sangatlah aman. Juga nyaman. Tak lain dan tak bukan. Keinginan itu disampaikan Zulkifli sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada pelaku usaha. Di sektor hotel dan restoran untuk bisa kembali bangkit. "Kepercayaan masyarakat terhadap hotel dan restoran, itu yang kami minta sebagai output dari pemerintah. Jangan sudah target tercapai, terus tidak ada tindakan selanjutnya," pungkasnya mengakhiri. (nad/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: