Pengamat: Blusukan Ala Risma hanya Pencitraan Semata

Pengamat: Blusukan Ala Risma hanya Pencitraan Semata

Jakarta, nomorsatukaltim.com - Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga menyebut, gaya blusukan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma hanya pencitraan semata.

Usai dilantik, Risma langsung kebut melakukan blusukan di bantaran Kali Ciliwung, Matraman, hingga kolong jalan tol. Kata dia, blusukan yang dilakukan Risma di Jakarta bukanlah untuk menghimpun masalah. Sebab, di Kementerian Sosial sudah cukup banyak data yang terkait orang miskin. “Risma cukup mengundang semua eselon 1 dan eselon 2. Untuk memetakan persoalan di Kementerian Sosial,” ujar Jamiluddin kepada indopos.co.id sebagaiman dikutip Disway Nomorsatu Kaltim, Kamis (31/12/2020). Jika data itu dinilai kurang, menurut Jamiluddin, Risma dapat juga mengundang semua dinas sosial provinsi dan kabupaten/kota. Melalui kepala dinas sosial tersebut, Risma akan dapat mempertajam pemetaan sosial di Indonesia. Dari pemetaan itu, Risma dapat menentukan regulasi apa saja yang diperlukan. Agar masalah sosial dapat diatasi. Pembuatan regulasi inilah yang menjadi tugas menteri. “Bukan blusukan,” katanya. Kata Jamiluddin, blusukan yang dilakukan Risma masih wajar. Hal mengingatkan pada Jokowi ketika awal menjadi Gubernur DKI Jakarta. Saat Jokowi blusukan dan dipublis banyak media, maka segera masyarakat menyampaikan pujian. Risma dengan blusukannya juga mendapat pujian dari sebagian masyarakat. “Meskipun tak sedikit yang mempertanyakan urgensi blusukan Risma bagi Kementerian Sosial,” ujarny. Bila tujuannya untuk menghimpun masalah, kata Jamiluddin, Risma sebenarnya dapat blusukan dalam senyap. Tanpa membawa wartawan. Tanpa ingar bingar wartawan, Risma akan dapat informasi yang riil. “Masalahnya, apakah Risma mau blusukan tanpa membawa gerbong wartawan? Kalau Risma mau, berarti blusulan yang dilakukannya tidak ada motif pencitraan,” tegasnya. Jika memang motifnya pencitraan, lanjut Jamiluddin, maka pola blusukan itu akan terus dilakukannya. Bahkan tidak menutup kemungkinan pola itu akan terus dilakukan Risma untuk pencalonannya pada Pilgub DKI Jakarta tahun 2022. Bila itu arahnya, maka Risma akan menargetkan Gubernur DKI Jakarta sebagai jabatan antara. Jabatan utama yang akan digapainya adalah RI 1 atau RI 2 pada Pilpres 2024. Untuk itu, lanjut dia, Risma akan mengikuti pola blusukan Jokowi untuk bisa masuk Jakarta. “Kalau target itu dapat dicapai, maka pola yang sama juga berpeluang dilakukan Risma untuk menjadi capres atau cawapres,” imbuhnya. (indopos/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: