Berharap Berkat Natal; Punggawa Persiba Ingin Liga 2 Digelar Lagi

Berharap Berkat Natal; Punggawa Persiba Ingin Liga 2 Digelar Lagi

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Tak ada alasan bagi kaum nasrani untuk tidak merayakan Natal dengan suka cita. Terlepas tahun ini, gereja-gereja di seluruh Tanah Air tidak bisa membuka pintu untuk semua jemaat. Yang sebagian harus merayakan dari rumah. Lewat siaran streaming.

Tak ketinggalan berbahagianya adalah para punggawa Persiba Balikpapan yang beragama nasrani. Mereka tetap merayakan Natal tahun ini dengan penuh suka cita. Bersama dengan keluarga tercinta. Di kampung halaman masing-masing.

Winger Persiba, Yudistira Mambrasar, seperti biasanya merayakan Natal di Papua. Tanah kelahirannya. Sehari sebelum Natal, ia dan keluarga besarnya  bersih-bersih rumah terlebih dahulu. Benda-benda yang mulai berdebu, dilap sampai mengkilap. Sudut-sudut rumah yang jarang tersentuh, turut dibersihkan.

Sebagian keluarga lainnya menyiapkan kayu bakar. Malam tiba, seluruh keluarga berkumpul. Mereka melakukan ritual ibadah. Ditemani nyanyian rohani. Menambah khusyu ibadah Natal keluarga Yudistira. Seselesainya, mereka membakar ikan, ayam, dan lainnya. Sambil berbagi cerita. Saling bersuka cita.

Keesokan paginya, Yudistira menuju gereja bersama keluarganya. Merayakan Natal seutuhnya. Sembari berdoa, semoga Indonesia menjadi baik-baik saja ke depannya. Karena hampir sepanjang tahun ini. Bumi pertiwi tengah berduka. Akibat dihantam pandemi COVID-19.

"Semoga damai Natal menyertai kita semua amin. Untuk Persiba semoga bisa naik kasta. Kompetisi bisa berjalan lagi," kata Yudistira.

Tak banyak yang diharapkan Yudistira sebagai pesepakbola profesional. Hanya agar kompetisi bisa digelar lagi. Bagaimana pun teknis dan cara mainnya. Karena memang tak mungkin langsung menggelar liga seperti selayaknya. Kala situasi masih normal.

Harapan yang sama juga disampaikan asisten pelatih Persiba, Esteban Busto. Ia juga tengah merayakan Natal secara sederhana bersama anak dan istrinya. Pelatih yang akrab disapa Mocha begitu berharap segera ada kompetisi.

Karena pemain dan pelatih sepak bola sangat bergantung dari kompetisi. Dari situ lah mereka mencari nafkah. Walau selama tim diliburkan, Mocha juga tidak kehabisan akal untuk berbuat sesuatu agar dapurnya tetap bisa mengepul. Ia mengembangkan SSB bikinannya. Dan menjalankan usaha kafe di malam harinya. Yang tentu, dua usaha itu juga mengalami penurunan pemasukan akibat pandemi.

"Harapannya virus corona semoga cepat habis dari dunia ini untuk kita bisa kembali hidup normal lagi," tutur Mocha.

Bagi tim kontestan Liga 2, tahun ini memang terasa singkat. Persiba Balikpapan misalnya. Dipercaya memainkan laga pembukaan Liga 2 di Balikpapan. Disaksikan puluhan ribu Balistik Mania. Menang di laga perdana. Dan itu menjadi laga resmi pertama dan terakhir mereka di tahun 2020.

Maka betul saja. Satu harapan terbesar di Natal tahun ini adalah. Agar sepak bola Indonesia bisa bangkit lagi. Hanya itu. (fdl/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: