Melissa, Pegawai BUMN yang Menggilai Olahraga Lari

Melissa, Pegawai BUMN yang Menggilai Olahraga Lari

Melissa mewajibkan dirinya untuk berlari dengan alasan kesehatan dan menjaga bentuk tubuh.

Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Pandemi COVID-19 bukan menjadi sebuah alasan untuk tidak berolahraga. Terpenting, olahraganya tidak berkerumun. Sehingga aman dari potensi penularan virus corona. Contohnya saja berlari. Olahraga tersebut cukup sederhana. Murah dan sehat. Modalnya hanya sepasang sepatu saja. Rutenya pun bisa memilih sesuai keinginan. Di perkotaan oke, di alam terbuka lebih oke.

Seperti yang ditekuni Febrianie Melissa Rindengan. Wanita 34 tahun yang bekerja di salah satu perusahaan BUMN. Dia begitu menggandrungi olahraga lari. Sejak kecil sudah dia lakoni. Bahkan Melissa pernah menjadi atlet atletik.

Melissa memang dasarnya suka olahraga. Saat SD, dia pernah ikut kejuaraan lari jarak pendek. SMP, memilih bola basket. SMA, bowling.

"Kuliah aktif jogging, terus beralih ke aerobik, yoga dan balik lagi ke jogging dan lari sampai sekarang. Tapi sekarang juga diselingi dengan gowes sebagai cross training dari berlari," katanya.

Di Balikpapan, nama Melissa cukup dikenal sebagai runner. Karena memang di kota ini ia mulai aktif lagi berlari. Terutama saat mulai bergabung ke komunitas lari, Balikpapan Runners medio 2016 lalu.

Motivasi Melissa aktif berlari sederhana. Yakni untuk menjaga bentuk tubuh. Ketimbang melakukan diet ono ini, Meli lebih suka yang alami. Salah satunya ya dengan aktif olahraga lari ini. Tapi selama pandemi, porsi larinya dia kurangi. Namun diselingi dengan olahraga lain.

"Biasanya kalau sebelum pandemi rutin 4-6 kali dalam seminggu, minimal 40 Km per pekan. Apalagi jika ada program untuk event lari, biasanya lebih jauh kilometernya. Tapi setelah pandemi mulai berkurang menjadi 2 hingga 4 kali dan diselingi dengan bersepeda. Karena harus menjaga imunitas tubuh dan kesehatan saat pandemi begini," ujar wanita yang disapa Meli itu.

Selain menjadikan lari sebagai hobi. Meli juga kerap terjun di turnamen. Mau itu lari jarak dekat atau jarak jauh. Dari 10 Kilometer, sampai 70-an Kilometer. Bukan semata hadiah yang dia buru. Tapi dengan mengikuti perlombaan. Motivasi larinya makin tinggi. Karena tantangannya besar, harus mengalahkan banyak pelari dari beragam profesi. Adrenalin saat adu lari itu yang Meli gilai.

"Untuk event lari sudah diikuti di beberapa kota di Indonesia. Balikpapan, Samarinda, Jakarta, Bandung, Pangandaran, Jogjakarta, Magelang, Malang, Surabaya, Bali, Lombok, dan yang terjauh di Singapura," tuturnya.  (fdl/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: