Dari 9 Klub, Semen Padang Tim Paling Berkesan bagi Erol Iba
Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Siapa yang tidak mengenal Erol Iba. Pesepakbola asal Papua itu melalang buana di kancah sepak bola nasional. Khususnya di era 2000-an. Mempunyai kecepatan, umpan crossing yang aduhai, hingga tanpa kompromi saat membantu pertahanan. Merupakan ciri khas Erol Iba. Sejak usia dini memang Erol cukup tekun berlatih.
Karier juniornya dimulai dari Diklat Papua 1994 hingga 1997. Kemudian Erol melanjutkan bersama Diklat Ragunan setahun kemudian. Hingga akhirnya memulai karier profesionalnya bersama Semen Padang. Dari Tanah Minang Erol memulai petualangan hebatnya di sepak bola Indonesia.
Total ada sembilan klub yang pernah merasakan jasa pemain kidal tersebut. Mulai dari PSPS Pekanbaru, Arema Malang, Persik Kediri, Pelita Jaya, Persipura Jayapura, Persebaya 1927, Persebaya Surabaya (IPL), dan terakhir bermain bersama Laskar Wongkito, Sriwijaya FC. Membela timnas pun cukup sering. Sejak 2001 hingga 2009.
Momen terbaik pernah dialami Erol. Salah satu yang tak terlupakan olehnya adalah keberhasilan membawa Arema Malang meraih gelar juara Piala Indonesia atau Copa Indonesia. Secara berturut-turut. Musim 2005 dan 2006. Sebuah kenangan yang patut dibanggakan. Khususnya 2005 ketika final melawan Persija Jakarta. Erol bahkan turut berkontribusi dengan mencatatkan satu asis pada gol yang dicetak Franco Hita.
"Masing-masing klub pasti punya kesan tersendiri. Tapi kalau untuk barometer juara tentu bersama Arema Malang. Dua kali juara Copa Indonesia. 2005 dan 2006," kenang Erol.
Tapi kalau yang berkesan bagi hidupnya. Tentu waktu bermain dengan Semen Padang. Atau di awal kariernya. Di sana Erol mulai mengenal islam. Titik awal dia menemukan jalan hijrah. Keinginan berpindah keyakikan itu berawal dari mayoritas pemain Semen Padang adalah muslim. Erol pun akhirnya mempelajari agama islam dan memutuskan memeluknya kemudian.
"Paling berkesan tentu di Semen Padang. Di sana saya jadi mualaf. Di Semen Padang saya mendapat gadis Minang yang sekarang menjadi ibu dari anak-anak saya," kata Erol.
Pada akhirnya Erol kini menetap di Tanah Minang. Bersama istri dan anaknya. Tapi untuk menyambung hidup, Erol terjun ke dunia kepelatihan usai gantung sepatu pada 2013 lalu. Saat ini Erol menjadi tangan kanan Alfredo Vera di Persiba Balikpapan.
Selain menjadi sosok asisten pelatih. Yang membantu Vera mentransferkan pengetahuan teknik dan taktik pada pemain. Pengalaman Erol sebagai pesepakbola diharapkan bisa menular ke punggawa Persiba. Paling tidak, pemain Beruang Madu bisa mengikuti totalitas Erol saat dipercaya pelatih bermain di sebuah pertandingan. Karena sebagus apa pun teknik dan taktik. Tanpa mental juara, sulit sebuah tim sepak bola bisa memenangkan sebuah gelar. (fdl/ava)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: