450 Prajurit Yonif 611 Awang Long Terjun ke Perbatasan RI-Papua Nugini
Operasi pengamanan perbatasan Republik Indonesia (RI)-Papua Nugini akan segera dilaksanakan. Personilnya, berasal dari Yonif 611 Awang Long. Sebanyak 450 prajurit diterjunkan. Mengemban amanah, menjaga kedaulatan negara.
nomorsatukaltim.com - PANGLIMA Kodam (Pangdam) VI Mulawarman, Mayjen TNI Heri Wiranto bersama Komandan Korem (Danrem) 091/ASN, Brigjen TNI Cahyo Suryo Putro melakukan pengecekan kesiapan para prajuritnya. Pemeriksaan kesiapan operasi personel dan perlengkapan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini (Satgas Pamtas RI-PNG) Yonif 611 Awang Long ini, berlangsung di Markas Yonif 611/Awang Long Jalan Soekarno Hatta KM 2,5 Kutai Kartanegara, Rabu (16/12/2020). Kedua Jenderal itu meninjau tenda perlengkapan. Mulai dari perbekalan persenjataan, tenda, obat-obatan, kitab suci agama, serta sejumlah perlengkapan prajurit lainnya. Dalam kesempatan itu, Mayjen TNI Heri Wiranto mengatakan, selain melaksanakan pemeriksaan kelengkapan, dia hadir untuk meyakinkan, para prajurit telah siap melaksanakan tugas negara sebaik-baiknya. Guna menjaga kedaulatan negara di perbatasan RI. "Untuk menjaga kedaulatan negara, pengamanan perbatasan wilayah Republik Indonesia," ucapnya. Pangdam menegaskan, tugas dalam rangka menjaga keutuhan perbatasan RI - Papua, dengan Papua Nugini merupakan keharusan bagi para prajurit. Karena tugas itu merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi satuan. Untuk mempersiapkan personel ini, diakuinya cukup panjang. Mulai dari persiapan organisasi, menyusun personel, serta melengkapi segala perlengkapan yang ada. Tak lepas, dilakukan persiapan berupa latihan rutin bagi para prajurit. "Secara umum saya melihat, baik dari personel, meteriel, hingga dukungan dari komando atas, baik dari Mabes TNI hingga Mabes Angkatan Darat, sudah diterima oleh mereka. Dan mereka sudah siap untuk diturunkan tugas operasi pengamanan perbatasan di Papua," sambungnya. Pangdam menjelaskan, tugas personil Yonif 611 Awang Long semula ialah pengamanan perbatasan RI - Papua Nugini. Namun ia tak menampik, para prajurit disiapkan juga untuk menghadapi kemungkinan separatisme kelompok bersenjata saat bertugas mengamankan perbatasan negara. "Wilayah perbatasan RI dan Papua Nugini, khususnya untuk di wilayah Papua, situasinya memang menjadi perhatian kita bersama. Oleh karenanya, mereka harus siap mengantisipasi segala sesuatu gangguan itu. Dan mereka sudah menjalani kegiatan pelatihan," katanya. Lanjut Pangdam VI Mulawarman, selain diberikan bekal kesiapan menghadapi para kelompok bersenjata. Mereka juga diberikan informasi terkait titik lokasi kerawanan kelompok bersenjata. "Sehingga pada kegiatan latihan, termasuk dukungan kegiatan, mereka juga disiapkan untuk mengantisipasi segala kemungkinan menghadapi separatisme kelompok bersenjata di sana. Oleh karenanya, mereka diberikan arahan dan latihan. Sejauh ini mereka sudah sangat siap," pungkasnya. Pangdam VI Mulawarman Mayjend TNI Heri Wiranto juga menyebutkan, 450 prajurit ini selain siap mengamankan perbatasan negara, gerakan separatis, hingga teroris di Papua. Juga mengamankan gangguan keamanan seperti illegal mining, illegal fishing, maupun membantu Pemda untuk bersinergi dengan masyarakat setempat. (aaa/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: