Anomali Kota Taman, Armada Sampah Bontang Banyak Reot

Anomali Kota Taman, Armada Sampah Bontang Banyak Reot

Bontang, nomorsatukaltim.com - Bontang Kota Taman. Begitu julukannya. Karena memang banyak taman di sini. Hampir setiap kelurahan pasti ada tamannya.

Bahkan ada taman asri di sepanjang jalanan protokol Bontang. Indah sekali. Bunga-bunganya ditanam rapi. Pun tertib dirawat. Makanya bagus dan elok dipandang. Tak pelak penghargaan tertinggi di bidang kebersihan sering diperoleh Bontang : Piala Adipura.

Hampir tiap tahun piala itu diboyong ke Bontang. Lalu diarak-arak keliling-keliling kota. Biasanya yang pegang piala itu kepala daerah.

Keberhasilan itu bukan diperoleh oleh 1-2 orang saja. Ada 187 pasukan kebersihan. Mulai dari yang mengurus taman sampai pemungut sampah-sampah warga.

Dibalik pencapaian Piala Adipura itu ada pasukan yang bekerja keras. Khususnya pasukan pengangkut sampah. Kerja mereka mulai petang hingga dini hari.

Untuk memastikan tidak ada sampah yang terlewat di sisi-sisi jalanan. Setiap tong sampah diletakkan di tepi aspal. Supaya memudahkan diangkut.

Yang mengangkut mobil-mobil dump truck. Petugasnya biasanya ada 4 orang. Dua orang di mobil, 2 orang lagi mengangkut tong-tong sampah itu.

Setelah muatan penuh dan sudah berkeliling sampah langsung dibuang ke TPA Bontang Lestari.

Tapi….jangan melintas saat mobil sampah lewat. Apalagi beriringan. Aromanya menusuk hidung. Maklum muatannya terlalu penuh.

Karena kepenuhan itu makanya dipasangi jaring-jaring. Supaya tak terbang dibawa angin. Bukan sampahnya memang yang terbawa angin, aromanya. Yang setiap melintas pasti diiringi hujatan dari orang yang menciumnya.

Mobil sampah di Bontang jumlahnya ada 17 unit. Dump truck ada 11. Bak arm roll ada 3 dan sisanya mobil pick up.

Dari jumlah itu sebenarnya kurang. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) membenarkan. Sudah kurang, mobil yang ada kondisinya sudah tua pula.

Kepala Bidang Kebersihan dan Pemanfaatan Sampah Dinas Lingkungan Hidup, Taufan Kurnia menyebutkan ada 6 mobil dump truck perlu peremajaan. Kondisinya sudah tak layak lagi berjalan mulus. Body mobil pun banyak yang keropos.

"Tapi kalau diremajakan lagi bisa tetap dipakai kok," ujarnya.

Bak arm roll juga perlu tambahan unit. Pertumbuhan penduduk sudah tak seimbang dengan jumlah armada yang dimiliki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: