Kaltara Berkesan

Kaltara Berkesan

TANJUNG SELOR, DISWAY – Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri, Teguh Setyabudi, akan mengakhiri tugasnya sebagai Pjs Gubernur Kaltara. Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 121.65-2914 Tahun 2020, Teguh ditugaskan memimpin provinsi ke-34 ini sejak dikukuhkan pada Jumat (25/9) lalu. Hingga 5 Desember. Meski hanya lebih dua bulan memimpin Kaltara, namun Teguh merasa sangat terkesan dengan Bumi Benuanta -sebutan Kaltara, yang dihuni beragam suku dan adat. Keberagaman itu, kata Teguh, menjadi modal besar bagi Kaltara untuk maju dan berkembang. Ia pun melihat Kaltara kaya dengan potensi alam. Hanya saja, belum dikelola maksimal. Menurutnya, apa yang tertanam di Bumi benuanta ini, harus dikembangkan, serta harus dipikirkan bagaimana mengembangkan potensi alam di Kaltara ke depannya. "Itu untuk kesejahteraan masyarakat Kaltara. Serta untuk kemajuan Kaltara. Sehingga, dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), meningkatkan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) dan lainnya. Dengan kata lain, perekonomian di Kaltara meningkat," ujar Teguh, Kamis (3/12). Ia juga mengatakan, Kaltara sebagai provinsi termuda di Indonesia, ke depan punya harapan besar, sepanjang kabupaten dan kota mampu mengeksplorasi daerahnya dengan baik, serta mengoptimalkan potensi yang ada dengan baik. Tanpa merusak lingkungan. "Mumpung Kaltara masih 5 daerah, yakni 4 kabupaten dan 1 kota. Dan, ini masih bisa diatasi dengan cepat ketika terjadi kendala. Mari kita berbenah untuk pembangunan Kaltara. Kemudian masyarakat ikut bersinergi," pesannya. Pria yang pernah menjabat Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 2018 lalu, juga menyampaikan bahwa Kaltara memiliki banyak perbedaan, dibanding daerah lain. Misal, kata Teguh, dari sisi geografis. Karena itu, dirinya pun sangat terkesan bisa mengunjungi daerah-daerah di lima kabupaten/kota di Kaltara. Apalagi, ia pun melihat masyarakat Kaltara memiliki keramahan. Meski, masyarakat Kaltara majemuk. "Di Sultra banyak suku dan di sini juga. Akan tetapi, tipikal masyarakatnya berbeda. Di Kaltara lebih sejuk. Saya berharap suatu saat nanti bisa kembali ke Kalimantan Utara," ujarnya. Untuk itulah dirinya kepada masyarakat Kaltara, agar tetap menjaga kondusifitas selama Pilkada Serentak 2020. Menurutnya, jangan pesta demokrasi merusak persatuan yang sudah mengakar. Apa pun hasil Pilkada Serentak 2020, lanjutnya, semua tetap menjadi satu dan kesatuan. Tidak boleh terpecah belah. "Penyelenggara, saya minta agar berintegritas. Kemudian ASN juga harus netral. Terapkan protokol kesehatan dalam setiap tahapan pilkada," ujarnya. */ZUH/REY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: