10 Jam Ditambal, Jalan Poros Kutim-Berau Kembali Lancar

10 Jam Ditambal, Jalan Poros Kutim-Berau Kembali Lancar

Kutim,nomorsatukaltim.com - Jalan poros Kutim-Berau yang longsor kemarin (2/12/2020) siang kini sudah diperbaiki. Sehingga arus kendaraan yang melintas jalan trans provinsi itu kembali lancar. Hanya perlu waktu kurang lebih 10 jam untuk menambal badan jalan yang longsor tersebut.

Diketahui, jalan poros Kutim-Berau itu longsor tepat pukul 12.00 Wita. Peristiwa itu sendiri terjadi di simpang HTI, Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng. Peristiwa tersebut sempat membuat antrean kendaraan sepanjang 1,5 kilometer. Pihak Polsek Kongbeng bergerak cepat. Dengan turun langsung ke lokasi kejadian. Selain mengatur arus lalu lintas, himbauan kepada pengguna jalan terkait jalan longsor juga disebarkan. Selain itu, koordinasi dengan pihak perusahaan yang ada di Kecamatan Kongbeng dilakukan. Respons cepat diberikan oleh PT Yasin untuk melakukan perbaikan jalan. Kendaraan berat pun langsung bergerak untuk perbaikan yang bersifat sementara. Ada 2 unit ekskavator dan 1 unit bego loader bekerja menambal longsoran jalan agar bisa dilalui kendaraan. Terkait dengan penyebab longsor, diperkirakan akibat faktor alam. Hujan deras yang mengguyur Kongbeng beberapa hari ini membuat aliran sungai di dekat jalan tersebut berarus deras. Sehingga memengaruhi kondisi tanah. Beban berat kendaraan yang melintas menjadi faktor tambahan penyebab longsornya jalan tersebut. Kapolsek Kongbeng, IPTU Satria Yudha membenarkan hal tersebut. Tetapi sejak pukul 22.00 (2/12/2020) malam, jalan poros Kutim-Berau sudah kembali bisa dilalui. Bahkan arus lalu lintas pun bisa dipastikan normal kembali. "Kami bergerak cepat agar situasi jalan poros Kutim-Berau bisa kembali normal. Tentunya karena dibantu pihak perusahaan pula," ucap Satria. Tetapi pihaknya tetap mengimbau agar kendaraan bertonase besar melintas perlahan di jalan yang telah diperbaiki itu. Mengingat perbaikan jalan masih bersifat sementara saja. Ditambah cuaca yang tidak bisa diperkirakan. Bukan tak mungkin kejadian serupa bakal terulang. (bct/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: