Kejurnas Muaythai 2020 Belum Jelas Nasibnya
Samarinda, nomorsatukaltim.com – Kejurnas Muaythai di Bogor, Jawa Barat 15-21 Desember mendatang urung ada kepastian sampai saat ini. Sebabnya penyelenggara belum memperoleh izin dari Tim Gugus Tugas COVID-19 setempat.
Pengurus Besar (PB) Muaythai Indonesia (MI) pun, kata Ketua Harian MI Kaltim Bhudi Iriawan. Belum dapat memastikan apakah kejuaraan itu bisa dilangsungkan tepat waktu atau tidak. Surat izin dari Tim Gugus Tugas COVID-19 ini bersifat wajib. Sesuai rekomendasi KONI Pusat pada seluruh cabor.
“Sampai saat ini informasi dari PB belum ada informasi tertulis. Apakah kejurnas ini akan mendapatkan izin dari Tim Gugus COVID-19 setempat atau tidak,” katanya, Selasa 1 Desember 2020.
Namun begitu, kontingen Kaltim tetap melakukan persiapan. Baik teknik maupun non teknisnya. Berjaga barangkali kejurnas tersebut terselenggara tepat waktu. Karena Kaltim enggan hanya jadi penggembira di ajang tersebut.
Untuk segera mendapat kepastian. MI Kaltim telah bersurat pada Sekjen PB MI. Mempertanyakan jadi atau tidaknya. Dan sudah ada jawaban. Bahwa PB sudah melayangkan permohonan izin penyelenggaraan pada Pemkab Bogor. Dan PB berharap segera mendapat jawaban.
Budhi bilang, MI Kaltim hanya tak ingin buang-buang waktu saja. Jika memang tidak jadi, maka persiapan kejurnas akan dibubarkan dan kembali ke program latihan reguler. Yang menyesuaikan dengan persiapan menuju PON XX Papua.
Walau begitu, Budhi berharap kejurnas bisa terlaksana. Karena ini ajang yang sangat penting untuk atlet muasythai Kaltim. Terutama yang dipersiapkan untuk PON nanti. Karena selain menambah jam terbang. Sekalian bisa untuk mengevaluasi hasil latihan sejauh ini.
“Intinya kami tunggu arahan dari PB, meski sudah ada tanggal pelaksanaan. Jangan sampai kita buang-buang biaya dengan berangkat kesana. Pas di sana nanti kejurnas di bubarkan kan sayang. Gak efektif jadinya, sudah keluar biaya kan,” tambahnya.
Meski dalam kejurnas nanti tidak semua kelas dipertandingkan. Atlet muaythai Kaltim tetap antusias. Karena memang cukup sulit mendapat lawan berat. Kejurnas adalah momentum paling tepat.
“Atlet yang kita siapkan ke PON nanti kan ada 12. Memang sebagian nomor tanding saja. Karena full kelas ada 25. Sementara di PON kan hanya 18 nomor juga. Kita lolos di 12 nomor tanding saya rasa sudah cukup untuk dimaksimalkan,” imbuhnya.
Di luar itu, MI Kaltim sendiri belum berkomunikasi dengan Binpres KONI Kaltim terkait keikutsertaan di kejurnas tersebut. Karena memang belum ada kejelasan soal penyelenggaraannya.
Sebelum berangkat, Pengprov MI Kaltim tetap harus mengantongi izin dari KONI Kaltim. Karena berkaitan dengan program pencegahan penularan COVID-19 yang sejak awal digadang oleh KONI Kaltim.
“Kalau soal kesiapan atlet. Insya Allah mereka sudah siap. Latihan mereka sangat intens di tempatnya masing-masing. Baik atlet PON maupun non PON,” pungkas Budhi yang juga Sekretaris cabor cricket Kaltim itu. (frd/ava)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: