Omzet UMKM Kuliner di Balikpapan Capai Rp 281 Miliar

Omzet UMKM Kuliner di Balikpapan Capai Rp 281 Miliar

Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan, Dortje Marpaung. (Fey/diswaykaltim.com)

Balikpapan, Disway Kaltim.com - Sejak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada 1998. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang menopang perekonomian nasional.

Sampai saat ini, usaha kecil ini masih menjadi andalan pemerintah dalam menekan jumlah pengangguran. Di Balikpapan, dalam lima tahun terakhir penghasilan kotor (omzet) UMKM telah mencapai Rp 281 miliar. Itupun baru bidang kuliner.

Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan mencatat angka itu diperoleh dari 4.575 pelaku usaha. “Sampai saat ini, pelaku UMKM di Kecamatan Balikpapan Kota menghasilkan omzet paling tinggi, yaitu sebanyak Rp 76 miliar dari 869 pelaku usaha,” kata Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan, Dortje Marpaung, Selasa (10/9/2019).

Pendapatan itu wajar saja dicapai Balikpapan Kota. Lantaran wilayah ini menjadi pusat ekonomi dan pemerintahan. Menempati urutan kedua direbut Balikpapan Tengah yang punya pelaku usaha lebih banyak, yaitu 1.073 pelaku usaha. Di wilayah ini, omzet pelaku UMKM kuliner sebanyak Rp 75 miliar. Selisih tipis.

Menariknya, meski punya pendapatan kotor paling tinggi. Tingkat penyerapan tenaga kerja dua wilayah itu masih kalah dari Balikpapan Selatan. Wilayah ini hanya punya 794 pelaku usaha dengan pendapatan kotor Rp 53 miliar, namun mampu menyerap 1.967 tenaga kerja. Paling banyak di antara wilayah lain.

Sementara di wilayah lain seperti Balikpapan Barat, terdata 612 UMKM dengan omzet Rp 27 miliar. Balikpapan Timur dengan 532 pelaku usaha bernilai Rp 19 miliar dan terakhir Balikpapan Utara sebanyak 695 usaha yang menghasilkan Rp 28 miliar.

Secara total, UMKM kuliner mampu menyerap 9.253 tenaga kerja atau 5 persen dari angkatan kerja Balikpapan yang mencapai 300 ribu orang tahun 2018.

Dengan potensi penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Dinas Koperasi dan UMKM Balikpapan memberikan bantuan dan pendampingan agar usaha mereka meningkat. Salah satunya dengan mengenalkan pelaku usaha baru untuk terhubung dengan teknologi.

“Masuknya sejumlah perusahaan teknologi seperti Gojek, sangat membantu meningkatkan pendapatan mereka. Kami akan arahkan UMKM agar memahami situasi itu,” kata Dortje.

Namun tak bisa dipungkiri jika kemunculan perusahaan aplikasi itu ikut mendorong tumbuhnya pelaku usaha baru. Agar UMKM bersaing pemerintah daerah terus melakukan pembinaan, pemantauan, dan pengawasan secara intens, “Baik dalam tinjauan langsung ke lokasi usaha pada saat event promosi, pelatihan ataupun sosialisasi,” ujarnya.

Pembinaan yang dimaksud adalah cara mempertahankan kualitas produk, kemasan, hingga pelayanan kepada konsumen. Kemudian untuk mendongkrak pendapatan melalui perluasan pasar, “Ya contohnya menggunakan media sosial, atau memasarkan produk melalui aplikasi e-commerce,” ungkapnya.

Dortje Marpaung bilang, upaya pemerintah mendorong usaha mandiri yang dijalankan masyarakat menengah ke bawah ini, selain dapat menekan pengangguran, juga berpotensi menggerakkan perekonomian nasional. (k/fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: