Interkoneksi Listrik Kalimantan Kalahkan Jawa
SAMARINDA, nomorsatukaltim.com - PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan dalam membangun interkoneksi jaringan listrik di wilayah Kalimantan. Interkoneksi yang menyeluruh ini akan lebih besar dari Jawa - Bali.
Wakil Direktur Utama PT PLN Persero Darmawan Prasojo mengatakan, progres realisasi interkoneksi di wilayah ini dilakukan dalam waktu dekat. Interkoneksi ini dilakukan melalui pola operasionalnya pada pembangkit yang berbiaya murah terlebih dahulu. “Kebijakan dari Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) dan PLN, Kalimantan akan terhubung interkoneksi antara Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Tengah (Kalteng) kemudian kita sambungkan ke Kalimantan Barat (Kalbar) dan Kalimantan Utara (Kaltara),” ujarnya. Namun, Prasojo, sapaannya, tidak merincikan perihal waktu tersebut. Ia menambahkan, dengan adanya interkoneksi transmisi tersebut bukan hanya dapat meningkatkan keandalan listrik. Tetapi, seperti yang ia katakan sebelumnya, juga akan menurunkan cost. Serta dapat menjangkau hingga ke seluruh pelosok Kalimantan. Dan mencapai tujuan terciptanya keadilan energi di Bumi Borneo. “Listrik bukan hanya sebagai komoditas tapi sebagai pendorong ekonomi nasional sehingga rakyat Indonesia di Kalimantan bisa merasakan itu (listrik),” katanya. Di sisi lain, PLN juga melihat bahwa potensi energi terbarukan di Kalimantan Utara sangat besar. Di mana salah satunya diwujudkan dengan pembangunan PLTA (Perusahaan Listrik Tenaga Air) yang dapat menghasilkan potensi listrik besar. “Cara pemanfaatan potensi tersebut itu ada alternatif yaitu, listriknya dikirim ke pusat beban atau pusat bebannya yang dikirim ke pusat energi,” paparnya Untuk Kaltara, Darmawan menjelaskan konsep yang diterapkan adalah Renewable Energy Based on Industrial and Economic Development (Rebed). Di mana, kelak akan dibangun pusat industri baru yang akan membuat keseimbangan antara pasokan energi baru berbasis renewable energy. Baik itu ramah lingkungan. Maupun harga per KWh yang pastinya lebih murah. “Dan adanya investasi-investasi baru (yang akan masuk) yang mana tujuannya membuat bagaimana sumber daya alam di Kalimantan ini bisa digunakan untuk memakmurkan rakyatnya,” tandasnya. Menanggapi hal itu, Pengamat Ekonomi Universitas Mulawarman Purwadi mengatakan, pemerintah bisa memanfaatkan Sungai Kayan yang memiliki potensi listrik sekitar 10.000 mega watt. Kemudian, potensi listrik tenaga nuklir, juga ada di Kalimantan. "Kedaulatan energi sudah lama kita tunggu-tunggu. Kaltim saja sudah pernah berdaulat akan ini, sangat mendorong ekonomi. Roda-roda perekonomian kecil khususnya," ucapnya Jumat (27/11/2020). Di wilayah Mahakam Ulu (Mahulu), potensi listrik lainnya dibeberkan Purwadi pun ada. Yakni thorium. Dirinya pun mendapatkan data dari Badan Tenaga Atom (Batan). Potensinya pun berjuta-juta ton. "Cuma memang hal ini harus di-clear-kan dulu oleh PLN. Jangan sampai dikelola oleh swasta. Karena repot kalau bisa ke situ. Hajat orang banyak perlu dipikirkan biar semua orang bisa menjangkau, ini kita menagih janji pemerintah loh," pungkasnya. (nad/yos)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: