Riki Pambudi Anti Nomor 1, Ini Penjelasannya

Riki Pambudi Anti Nomor 1, Ini Penjelasannya

Padahal nomor punggung 1 lazim digunakan kiper utama sebuah klub.

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Idealnya, nomor punggung pemain sepak bola itu didasarkan pada posisi bermainnya. Nomor 4 dan 5 misalnya, yang identik dengan bek tengah. Nomor 6 dan 8 yang kerap digunakan pemain dengan posisi gelandang tengah atau gelandang serang yang biasa menjadi pusat permainan alias playmaker.

Lalu nomor punggung 9 dan 10 biasa digunakan oleh posisi dengan nomor yang sama, yakni penyerang. Tapi belakangan penggunaan nomor punggung mulai random. Suka-suka pemain saja. Semisal nomor 7 yang awalnya identik dengan penyerang sayap, kini sudah lazim digunakan bek sayap.

Tapi dari semua nomor punggung. Ada satu yang tak bisa diganggu gugat. Yakni nomor 1. Nomor satu hanya boleh digunakan oleh penjaga gawang. Tidak boleh tidak. Satu dari dua atau tiga penjaga gawang dari setiap tim. Diwajibkan mengenakan nomor tersebut. Kebanyakan yang memakai adalah kiper nomor satu tim.

Oleh sebabnya nama-nama besar seperti Gianluigi Buffon, Iker Casillas, David de Gea, Manuel Neuer, hingga Courtois sangat identik dengan nomor satu ini.

Bisa dibilang, mengenakan nomor punggung 1 adalah penegasan. Bahwa si pemain merupakan penjaga gawang utama. Juga pemain paling vital dalam sebuah tim karena sehebat apa pun penyerang. Sebanyak apa pun gol dibuat pemain depan. Tanpa peran penjaga gawang dengan aksi briliannya, kemenangan pun sukar didapat.

Untuk menggambarkan pentingnya pertahanan, pelatih kharismatik Sir Alex Ferguson sampai bilang, taktik menyerang akan membuat timmu memenangkan pertandingan. Taktik bertahan akan membuat timmu memenangkan gelar.

Tapi semua klaim soal nomor satu bagi penjaga gawang utama itu tak berlaku bagi Riki Pambudi. Kiper utama Persiba Balikpapan itu terang-terangan menyebut keogahannya menggunakan nomor satu. Ia menyebut, sangat anti mengenakan nomor satu di punggungnya.

Walau tak ia pungkiri, banyak kiper idolanya yang menggunakan nomor satu. Namun sekali lagi, tak lantas membuatnya ingin mengikuti langkah sang idola.

"Ya ngerasa aneh aja di belakang baju cuma ada angka satu. Dari pertama main sepak bola sampai sekarang tidak pernah pakai nomor satu sih," kata pemain asal Loa Kulu Kutai Kartanegara itu.

Di Persiba sendiri Riki justru pakai nomor 52. Angka itu sebenarnya kebalikan dari 25. Karena selama berkarier dia selalu memakai angka tersebut. Hanya saja di Persiba nomor 25 sudah dikenakan terlebih dahulu oleh Andre Dio. Riki enggan merebut nomor tersebut. Tapi tidak mau meninggalkan angka tersebut. Makanya ia putuskan tetap menggunakan unsur angka 2 dan 5. Tapi dibalik jadi 52.

"Ya hoki aja buat saya. Nomor 25 juga yang saya pake waktu saya pertama kali dapatkan menit di Liga 1 2017, bersama Mitra Kukar. Saya di Kalteng Putra 2018 pun pake no 25. Alhamdulillah saya bisa bantu bawa naik Kalteng Putra ke Liga 1 saat itu," terang pria yang juga anggota Polri tersebut.

Ini merupakan musim kedua Riki bersama Persiba Balikpapan. Dia didatangkan dari Kalteng Putra pada pertengahan musim 2019. Posisi kiper Persiba saat itu sangat krisis. Kiper utama saat itu, Dwi Yudha dihantui cedera. Sementara kiper kawakan Ferdiansyah sudah termakan usia. Kehadirannya seketika membawa asa untuk lolos ke babak delapan besar. Tapi takdir berkata lain.

Pun dengan musim ini, mantan kiper Mitra Kukar itu punya peluang besar tembus skuat utama Beruang Madu. Dua kiper lainnya Rahmanudin dan Rafit Ikhwanudin punya kualitas yang sama. Hanya saja tim pelatih tampaknya lebih memilih Riki. Kiper dengan tinggi 180 cm itu sangat siap jika memang direkrut kembali oleh Persiba. "Alhamdulillah kalau memang semua dipertahankan. Selalu siap," tegasnya. (fdl/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: