MAN Bontang Kerap Kebanjiran, 7 Kelas Sering Terendam

MAN Bontang Kerap Kebanjiran, 7 Kelas Sering Terendam

Bontang, nomorsatukaltim.com - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bontang sudah biasa menikmati banjir. Saat air laut lagi pasang tinggi-tingginya. Sudah jadi hal rutin 7 kelas di sekolah itu tidak bisa dipakai.

MAN Bontang berdiri di kawasan pesisir. Tepat di pangkal Jalan Kapten Piere Tendean. Sebelah kiri jika memasuki kawasan Bontang Kuala. Muridnya sekarang sedang libur karena pandemi. Tapi kalau pun sekolah sedang aktif, mungkin sedang libur juga saat ini menyusul terjadinya banjir rob yang menerjang kawasan pesisir Bontang belakangan ini.

Kondisi banjir sudah bertahun-tahun dialami sekolah ini. Tapi bertahun-tahun juga hanya bisa mengelus dada. Berharap ada solusi yang murah mengatasi banjir. Ternyata tak ada juga.

Kepala Sekolah MAN Bontang, Parmono sudah berulang kali mengeluhkan kondisi itu. Tapi kapasistas kepala sekolah ya hanya di lingkungan sekolah saja. Kecuali kepala daerah tentu kewenangannya bisa satu daerah kekuasaan.

"Kita minta murid jangan buang sampah sembarangan," ujar Parmono kepada wartawan saat disambangi ke sekolahnya, Selasa (24/11/2020).

Karena sudah sering sekali terendam ada bangunan yang rusak. Direndam air asin memang bisa mempercepat korosif. Sekuat apa pun bangunan itu. Sekali pun baja. Dua bangunan sudah keropos, yakni Laboratorium dan ruangan kelas.

Dari keluhan itulah DPRD Bontang meninjau lokasi MAN. Ternyata memang perlu sentuhan pemerintah. Karena sekolah tak mungkin menyiapkan anggaran besar untuk atasi banjir.

Untungnya, pemkot sudah susun rencana tahun depan. Di sekitar lokasi itu akan dibuatkan parit besar dan dalam. Supaya air tak leluasa merendam kawasan sekolah.

"Itu langkah pendeknya," ujar Kabid Sanitasi, Air Minum dan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota, Karel kepada wartawan saat menemani rombongan Komisi III DPRD Bontang ke MAN Bontang.

Jangka panjangnya, lanjut Karel, pemerintah bangun tanggul tinggi untuk membendung air laut.

Tapi karena anggarannya besar sekolah diminta lagi harus mengelus dada. Bersabar. Karena menunggu anggaran cukup baru bisa direalisasikan. (wal/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: