Tetap dari Rumah

Tetap dari Rumah

TANJUNG SELOR, DISWAY – Belajar dari rumah masih tetap diberlakukan Pemkab Bulungan, meski Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim merencanakan belajar tatap muka dimulai pada Januari 2021.

“Penambahan kasus positif (COVID-19) masih terus terjadi di Bulungan. Walaupun sudah ada informasi terkait keleluasaan daerah untuk bisa memberlakukan kegiatan belajar mengajar secara langsung, tetapi kami menilai saat ini belum bisa dilaksanakan di Bulungan,” ujar Bupati Bulungan Sudjati, Selasa (24/11). Namun, diakui Sudjati memberlakukan kegiatan belajar dari rumah, memang tidak mudah. Sebab, melaksanakan program pendidikan di masa pandemik COVID-19, memiliki tantangan tersendiri bagi Bulungan. Yang kondisi geografisnya luas. Apalagi, belum semua daerah terjangkau infrastruktur yang memadai. “Selain akses jalan, masih banyak yang tidak terjangkau internet, menjadi kendala besar di Bulungan ini. Kondisi ini, memaksa guru harus melakukan kegiatan belajar mengajar dari rumah ke rumah siswa,” ungkapnya. Untuk tetap bisa menyesuaikan kurikulum yang berlaku, pihaknya juga menerapkan kurikulum khusus selama pandemik. Yaitu dengan berpedoman merdeka belajar, mulai dari guru, orangtua dan pelajar. Upaya ini, kata Sudjati, mengikuti instruksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mempermudah kurikulum. Dari beberapa strategi yang dilakukan, sejauh ini ia memastikan konsep yang ada di Bulungan, telah berhasil dilakukan. Sesuai surat kesepakatan bersama empat menteri dan Permendikbud Nomor 15 Tahun 2020, yakni tentang tahun ajaran baru, sebelumnya juga sudah ada rancangan sistem pembelajaran ini. “Dalam kurikulum biasa, ada yang namanya ketuntasan dalam pembelajaran. Selama COVID-19, ada kebijakan itu disederhanakan. Namun kompetensinya tetap ada, dan peserta didik harus miliki itu. Pastinya kita tetap kedepankan konsep merdeka dalam belajar,” ujarnya. Dari data yang diperoleh media ini, sebanyak 147 PAUD, 122 SD, dan 62 SMP harus menghentikan kegiatan belajar tatap muka sejak Maret 2020. Setidaknya, 29.928 pelajar di Bulungan harus menjalani aktivitas belajar dari rumah, atau sekolah online. Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyatakan sekolah tatap muka dimulai pada Januari 2021 mendatang. "Pemerintah pada hari ini melakukan penyesuaian kebijakan untuk memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah, kanwil atau kantor Kemenag untuk menentukan pemberian izin pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah di bawah kewenangannya," kata Nadiem Makarim dalam siaran YouTube Kemendikbud. Nadiem mengaku bahwa pihaknya sudah mengevaluasi hasil SKB empat menteri sebelumnya. Dan, pihaknya melihat situasi bahwa hanya 13 persen sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka, dan sebesar 87 persen masih belajar dari rumah. Dirinya pun menyatakan bahwa pembelajaran jarak jauh atau PJJ, punya dampak negatif terhadap siswa maupun orangtua. Dampak itu termasuk psikososial. "Mulai Januari 2021, ada tiga pihak yang menentukan apakah sekolah itu boleh dibuka atau tidak. Yang pertama adalah pemdanya sendiri, pemda atau dalam situasi yang lain, kanwil atau Kantor Kemenag," ujarnya. Pemberian izin pembelajaran tatap muka sendiri, bisa dilakukan serentak maupun bertahap. Tergantung kesiapan masing-masing daerah dan berdasarkan diskresi maupun evaluasi kepala daerah. Dan, harus melaksanakan protokol kesehatan yang sangat ketat. "Kebijakan ini berlaku mulai semester genap tahun ajaran 2020/2021. Jadinya bulan Januari 2021. Jadi, daerah dan sekolah diharapkan dari sekarang, kalau siap melakukan tatap muka, harus segera meningkatkan kesiapannya melaksanakan ini dari sekarang sampai akhir tahun," ujar Nadiem. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: