DP3A Kukar Butuh Psikolog, tapi Kekurangan Anggaran
Kukar, nomorsatukaltim.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan da Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tengah mengalami kendala. Saat mengatasi masalah-masalah yang membutuhkan jasa psikolog.
Pasalnya, psikolog sangat dibutuhkan dalam kegiatan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Untuk mendampingi orang tua dan anak. Dalam menganalisa suatu kasus.
Puspaga merupakan salah satu program untuk meningkatkan kualitas keluarga, dan sangat berpengaruh terhadap kelayakan kabupaten/kota. Dalam pemenuhan hak-hak anak.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala DP3A Kukar, Aji Lina Rodiah. Ia mengaku, sejauh ini belum ada anggaran yang cukup untuk membayar jasa psikolog. Seperti pendampingan dan konseling terhadap para keluarga dan masalah pemenuhan anak di Puspaga.
“Kami masih terhalang minimnya dana untuk membayar psikolog. Kita juga tidak bisa seperti itu. Menggunakan jasanya secara gratis,” katanya, Selasa (11/11/2020).
Wanita yang akrab disapa Lina itu menjelaskan, jika ada anggaran lebih, maka psikolog dapat standby di DP3A Kukar. Seperti pegawai lainnya. Sehingga dalam pelayanan konsultasi dan edukasi kepada orang tua dan anak, tidak harus membuat janji terlebih dahulu.
Lina pun menambahkan, pihaknya sudah sempat menawarkan kerja sama. Namun hal itu ditolak oleh psikolog. Menurutnya, itu wajar. Karena gaji yang diterima tidak sesuai dengan profesi dan keahliannya.
“Kami sudah bawa ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Karena mereka mendapatkan ilmunya itu tidaklah mudah. Semoga saja cepat untuk ditindaklanjuti,” pungkasnya. (adv/tor/qn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: