Tidak Ada Persaingan dari Dampak Pembangunan Jembatan Pulau Balang
BALIKPAPAN, nomorsatukaltim.com - Pemerintah Kota Balikpapan terkesan ogah-ogahan mendukung pembangunan Jembatan Pulau Balang, lantaran pembangunan akses jalan pendekat tak kunjung dimulai. Padahal, pemerintah provinsi sudah menyiapkan Rp 100 miliar untuk jalan pendekat.
Ada dugaan Balikpapan tidak diuntungkan dengan adanya jembatan ini. Karena investasi, bisa sangat mudah beralih ke PPU. Ekonom Universitas Mulawarman, Profesor Eny Rochaida meyakini ada alasan yang lebih objektif. Terkait kelambanan progres pembangunan akses jalan pendekat dari sisi Balikpapan. "Mungkin berkaitan dengan pembebasan lahan atau dana yang tidak tersedia. Itu lebih masuk akal," ungkap Eny Rochaida Rabu (3/11/2020). Hal yang sama, diucapkan Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi setiap menjawab pertanyaan terkait progres jalan pendekat. Baca juga: Jembatan Pulau Balang: Siapa Untung Siapa Buntung? Eny memang mengakui. Keberadaan Jembatan Pulau Balang akan meningkatkan perkembangan ekonomi kedua wilayah. Karena memperlancar arus barang dan jasa wilayah PPU. Kondisi tersebut akan membuka banyak peluang ekonomi yang selama ini cenderung terisolir karena infrastruktur transportasi yang kurang memadai. Dengan peluang itu, kemungkinan pergeseran ekonomi memang akan terjadi. Kesempatan investasi akan banyak beralih ke PPU. Karena terjadi perluasan jangkauan. "Plus minusnya pasti ada," imbuhnya. "Pergeseran pasti akan terjadi karena aksesnya kan dibuka. Sangat dimudahkan untuk itu. Tinggal pemerintahnya meng-create daerah. Karena selama ini, PPU masih belum dikenal banyak orang," lanjutnya. Perkembangan ekonomi di suatu wilayah, jelas Eny. Sangat tergantung pada perencanaan, kesiapan, dan kemampuan pemerintah daerah masing-masing. Kemudahan investasi, ketersediaan lahan, pelayanan, dan ketersediaan tenaga kerja. Menjadi faktor utama kemajuan perekonomian daerah. Balikpapan, kata Eny sudah memiliki semua kemampuan itu. Sedangkan PPU, masih perlu belajar untuk mengenalkan daerahnya. "Balikpapan sudah jauh lebih berkembang. Jadi tidak perlu khawatir. Justru seharusnya bersinergi dengan PPU. Untuk memajukan kedua wilayah," pesan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini. Balikpapan dan PPU juga memiliki perbedaan sektor ekonomi yang dikembangkan di masing-masing daerah. Balikpapan menurut Eny, lebih bergerak pada sektor jasa. Sementara PPU, lebih mengarah ke sektor pertanian dan perkebunan. Sehingga, tak ada persaingan ekonomi antara dua wilayah. Karena perbedaan segmentasi ekonomi. Kecuali, saat IKN nanti. Benar-benar sudah ditetapkan di PPU. Maka industri dan jasa pasti akan mendekat ke sana. Meski begitu, Kota Minyak tidak akan tertinggal dari PPU. Dari segi perkembangan ekonomi. Karena sebagaimana yang telah diketahui. Balikpapan sudah jauh lebih maju. Fasilitas infrastruktur merata. Serta kemudahan akses transportasi darat, laut dan udara. "Bandara di sana, kemudian akses pelabuhannya ada. Akses daratnya ada jalan tol dan sebagainya. Itu semakin menambah daya tarik Balikpapan," ucap Eny. Terkait tingkat kepemilikan hunian di Balikpapan pun. Eny memprediksi. Dalam waktu dekat. Tidak akan bergeser. Karena Balikpapan, masih memegang peranan besar untuk developer perumahan. Ditambah lagi, dengan kemudahan akses dan gaya hidup perkotaan yang melingkupi Balikpapan. "Rasanya orang masih senang tinggal di Balikpapan. Jadi tidak perlu khawatir lah. Aksesibilitas mudah, tempat hiburan ada, rekreasi gampang," sebutnya. Sementara PPU, belum menawarkan fasilitas itu. Bisnis properti pun belum berkembang masif di sana. Kalau pun developer mulai melirik PPU masih dalam jangka Panjang, setidaknya setelah ada IKN. Oleh karena itu, seharusnya tak ada perdebatan siapa yang diuntungkan atas adanya akses Jembatan Pulau Balang. Kedua wilayah harus bersinergi dalam proyek pembangunan. Terkait tanggung jawab dalam proyek akses jalan pendekat. Masing-masing punya hak dan kewajiban. "Jalan pendekat yang wilayah Balikpapan ya harus Pemkot yang menyelesaikan. Karena tidak mungkin orang penajam yang membuat ke Balikpapan. Begitu pula sebaliknya," pungkasnya. (krv/yos)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: