Atlet Biliar Kaltim Ini Akui Mental Masih Jadi PR
Samarinda, nomorsatukaltim.com – Di babak 16 besar kejuaraan biliar tingkat Kota Samarinda beberapa waktu lalu. Menjadi salah satu game paling mengesankan. Terutama partai yang mempertemukan dua atlet biliar Samarinda yang akan berlaga di PON mendatang.
Rusdi kala itu jadi favorit untuk melenggang ke babak selanjutnya. Tapi tetap saja laga itu sangat tak mudah baginya. Walau kelas sang lawan lebih rendah. Tetap saja tak bisa diremehkan. Rusdi beberapa kali harus menahan napas. Berpikir agak lama sebelum mengambil tindakan.
Gerakan demi gerakan ia pikir baik-baik. Fokusnya bukan hanya memasukkan bola sasaran ke lubang. Tapi ke mana arah bola putih bergerak setelah ia sodok juga ia rencanakan dengan matang.
Hasilnya, Rusdi keluar sebagai pemenangnya. Lawannya tiga kali beruntun gagal menuai sasaran. Akibat bola putih berada di posisi tak ideal.
Jadi dalam permainan 11 set itu, Rusdi bukan menang karena menghabiskan bola. Tapi karena mampu menjebak lawannya untuk melakukan foul beruntun. Sebuah permainan next level.
Rusdi sendiri sudah menggeluti biliar sejak kelas 4 SD. Dari awalnya hanya ikut-ikutan teman. Jadi jatuh hati. Kemudian ia geluti dan kini menjadi atlet profesional. Di Pra PON lalu ia meraih medali perunggu. Peringkat terakhir untuk lolos ke putaran final di Papua. Ia akan bermain di 4 kelas. Tunggal dan ganda.
Soal laga babak 16 besar itu. Rusdi memang sengaja mendikte lawannya untuk bertarung mental. Karena permainan jebak-menjebak itu sangat menguras emosi dan kesabaran. Walau mengendalikan permainan, Rusdi mengaku mentalnya sempat drop juga di laga itu.
Soal mental bertanding ini memang masih jadi PR bagi Rusdi. Ketika bertarung di pertandingan resmi, ia kerap demam panggung. Berujung gugup dan tak maksimal ketika menyodokkan stiknya.
Jadi selain latihan teknik dan fisik di masa persiapan ini. Ia rajin melatih mentalnya.
“Iya, saya sangat tegang, dia memberikan perlawanan yang bagus. Saya beruntung bisa mengejar ketertinggalan skor, ya kesabaran dan memanfaatkan situasi juga kunci. setelah itu tinggal nasib aja lagi,” akunya sambil tertawa usai pertandingan.
Untuk mensiasati kelemahannya, Rusdi banyak menggenjot fisiknya. Walau sejatinya di olahraga biliar tak menuntut banyak tenaga dan kekuatan. Tapi ia beranggapan, ketika fisiknya fit 100 persen. Pikiran dan mentalnya lebih mudah tertata.
“Mungkin saya akan banyak lakukan joging, bersepeda, push-up dan shit-up ya. Luar biasa ini. Semoga semakin baik ke depannya,” ia menambahkan.
Di Papua nanti. Rusdi sangat mendambakan medali emas. Minimal dari 4 kelas yang ia mainkan, salah satunya bisa berujung emas.
Baca juga: Biliar, Olahraga Prestasi Rasa Hiburan
“Harus emas ya, saya masuk di empat kelas. Singel dan ganda. Bola 9 dan 8. Salah satunya harus tembus emas. Mohon doa dan dukunganya,” pintanya mengakhiri obrolan. (frd/ava)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: