Wujud Kemandirian Ekonomi Ponpes

Wujud Kemandirian Ekonomi Ponpes

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Selain sebagai wadah pendidikan dan dakwah, pondok pesantren (ponpes) juga melakukan aktivitas ekonomi. Hal ini perlu sebagai wujud diversifikasi keilmuan unggulan khusus. Seperti keahlian bahasa, keahlian pertanian/perkebunan dan ahli dalam kegiatan perekonomian.

Beberapa pesantren terbukti telah menunjukkan keberhasilan. Seperti Pondok Pesantren Hidayatullah Samarinda. Yang terletak di Jalan Perjuangan, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara. Ketua Ekonomi Keuangan dan Industri (Ekuin) Pondok Pesantren Hidayatullah Ustaz Rusydi Hidayat membeberkan sejumlah aktivitas ekonomi. Mulai dari perkebunan, peternakan, perikanan, serta minimarket pun ada di pondok. Semua kegiatan dilakukan oleh para santri. Namun untuk aktivitas inti, hanya para santri yang sudah berkeluarga yang dilibatkan. Karena santri-santri lainnya tidak dianjurkan untuk menjadi tenaga inti. Untuk perkebunan, Ponpes memiliki kebun sawit seluas 8 hektare, kebun karet 20 hektare, dan gaharu 3 hektare. Kemudian, terdapat 3 sarang walet yang tentunya juga dikelola oleh santri. Di bidang peternakan, ada ternak sapi, kambing, dan domba. Tak hanya itu, usaha perikanan pun ada di ponpes yang memiliki 580 cabang pondok tersebar di seluruh Indonesia ini. Ponpes Hidayatullah juga mengelola minimarket, Sakinah Mart. Kemudian, Pasar Madani yang sudah memiliki marketplace dan bisa di cek di www.warungmadani.com. Serta juga ada usaha konveksi. "Untuk Pasar Madani hanya bisa melayani di sekitar ponpes saja," ungkapnya, Senin (2/11/2020). Produk lain buatan ponpes Hidayatullah ialah pupuk organik cair. Di mana sebotol dengan takaran 600ml dihargai senilai Rp 10.000. Pupuk organik cair itu berbahan dasar kotoran walet, kotoran kambing dan sayur-mayur. Diterangkan Rusydi, sejumlah aktivitas ekonomi tersebut memiliki pengaruh sebesar 20 persen dari kebutuhan total kegiatan operasional pesantren. Konsentrasi mereka pun saat ini berada di sektor minimarket. Yang sudah berdiri sejak 6 tahun lalu. "Untuk lahan biasanya dari hibah masyarakat, atau tanah pembebasan," sambungnya lagi. Produk ekonomi pesantren Hidayatullah juga bersinggungan dengan ekonomi syariah. Di mana dijelaskan Rusydi, di ponpes terdapat koperasi yang tentunya juga dikelola berdasarkan syariat Islam. Himpunan bisnis pesantren juga ada di sana. Dengan harapan agar pergerakan bisnis di pesantren bisa berkembang secara mandiri. Pasang surut perekonomian juga dirasakan oleh pesantren. Ketika pandemi terjadi, penurunan penjualan produk di pasaran juga mereka alami. Penurunan dari tahun kemarin dibandingkan dengan tahun ini sebanyak 30 persen. "Hidayatullah termasuk penggiat perekonomian pondok. Bersama BI nanti kami akan membuat perwakilan himpunan bisnis pesantren di Balikpapan. Umumnya di Kaltim. Akhir tahun ini kami rencanakan akan terbentuk," tandasnya mengakhiri. (nad/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: