Mengenal Sistem Pilpres Amerika

Mengenal Sistem Pilpres Amerika

Washington, nomorsatukaltim.com - Bagi kebanyakan warga negara Amerika Serikat (AS) sekalipun, sistem pemilihan presiden (pilpres) di negaranya sulit dimengerti. Semua warga negara AS yang berusia di atas 18 tahun berhak memberikan suara dalam Pilpres 3 November 2020. Tapi calon yang paling banyak meraih suara tidak otomatis berarti akan jadi pemenangnya. Sebuah lembaga yang disebut “Electoral College” atau Lembaga Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden jadi penentu terakhir. Lembaga itu terdiri dari 538 orang wakil.

Dari 50 negara bagian di AS, kuota wakil dari tiap negara bagian dalam lembaga itu jumlahnya berbeda-beda. Wakil tiap negara bagian dalam lembaga itu terdiri dari orang-orang yang duduk dalam dua kamar Kongres: Dewan Perwakilan Rakyat atau House of Representative (DPR) dan Senat. Dalam DPR, jumlah wakil negara bagian tergantung jumlah populasinya. Sementara dalam Senat, tiap negara bagian diwakili dua senator. 

Misalnya, negara bagian New York punya 27 kursi dalam DPR, dan dua Senator. Berdasarkan rumus ini, Partai Demokrat dan Republik di New York memiliki 29 pemilih yang duduk dalam Electoral College. “Mereka biasanya pendukung setia partai,” kata George Edwards III, seorang pakar Electoral College pada Texas A&M University.

Saat warga Amerika memberikan suaranya tanggal 3 November, sebenarnya mereka menentukan partai mana di negara bagian mereka yang dipilih untuk mengirimkan wakil pemilih ke Electoral College. Nanti di bulan Desember, wakil pemilih ini berkumpul di ibu kota tiap negara bagian dan memberikan suara bagi calon presiden. Baru Januari 2021, Kongres menerima dan menghitung suara yang diberikan semua pemilih dari 50 negara bagian dan dari Washington DC.

Kandidat yang berhasil meraih 270 suara pemilih di Electoral College berarti terpilih menjadi presiden AS. Biasanya, calon yang dapat paling banyak suara di bulan November juga jadi calon yang mendapat paling banyak suara pada Electoral College Desember nanti. Tapi tidak selalu begitu. Jika hasilnya tidak sama, yang menentukan adalah pengumpulan suara pada Electoral College.

Hasil pemilihan umum di AS biasanya keluar pada malam hari setelah pemilu. Diikuti dengan pidato konsesi dari kandidat yang kalah pada dini harinya. Namun tahun ini, tradisi ini kemungkinan akan berubah. 

SURAT SUARA

Dengan rekor jumlah orang yang memberikan suara lewat surat karena khawatir tertular wabah COVID-19, proses penghitungan surat suara bisa jadi membutuhkan waktu yang lebih lama. Bisa mulur berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu setelah 3 November. 

Selain kemungkinan mundurnya proses ini, sejumlah pihak dari Partai Republik juga telah mempertanyakan kredibilitas pemungutan suara lewat pos. Keadaan juga kian rumit dengan adanya ucapan Presiden Trump. Yang berulang kali berkomitmen tidak menerima hasil pemilu. 

Di tengah pandemi virus corona, dalam pemilihan umum presiden 2020 hampir 60 juta warga Amerika telah memberikan suara mereka melalui surat. Demikian menurut laman US Elections Project milik Universitas Florida. 

Di negara-negara bagian Colorado, Oregon, Washington, Utah, dan Hawaii, proses ini seharusnya tidak menjadi masalah. Karena para pemilih dan pejabat pemilihan telah terbiasa berurusan dengan pemungutan suara melalui surat.

Namun di negara bagian lain, yang telah mempermudah pemungutan suara melalui surat sejak Maret, proses ini dapat memakan waktu satu hari atau lebih untuk menghitung surat suara. Ini utamanya berlaku bagi negara bagian. Yang tidak dapat membuka surat suara. Yang telah dicoblos dan dikirim kembali hingga hari pemilihan. Termasuk negara bagian Wisconsin dan Pennsylvania. 

Selama pemilihan pendahuluan setelah 17 Maret, analisis Washington Post menunjukkan, negara-negara bagian perlu waktu rata-rata empat hari untuk melaporkan hasil yang hampir lengkap. 

Akan tetapi Edie Goldenberg, profesor kebijakan publik dan ilmu politik di Universitas Michigan, tidak begitu khawatir terhadap hal ini. “Satu hal yang ingin saya katakan tentang manajer pemilu negara ini. Para administratornya, mereka sangat berdedikasi,” ujar Goldenberg.  

“Mereka telah bekerja sangat keras untuk mempersiapkan pemilu ini. Jadi, menurut saya, kesulitan yang kita lihat terjadi di sejumlah pemilihan pendahuluan, banyak di antaranya telah diatasi,” lanjutnya.

Dalam pemilihan umum presiden November 2020, negara-negara bagian di AS memproses lebih banyak surat suara dibandingkan dengan saat pemilihan pendahuluan. 

Beberapa negara bagian, termasuk negara bagian penting seperti Pennsylvania dan Carolina Utara telah memperpanjang tenggat waktu penerimaan surat suara. Negara bagian ini akan menerima surat suara dengan cap pos pada hari pemilihan. 

Bahkan untuk negara bagian yang memang mengharuskan surat suara diterima pada hari pemilihan, bisa memakan waktu seminggu untuk menghitung semua surat yang masuk. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: