SDM Unggul Ibarat Investasi

SDM Unggul Ibarat Investasi

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi persoalan serius di balik rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kaltim. Yang menurut anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) daerah pemilihan (dapil) Kaltim Aji Mirni Mawarni harus segera dibenahi.

Ia menilai, hal ini jauh lebih penting ketimbang pemindahan fisik IKN ke Bumi Etam. Selama menjadi wakil rakyat dan kerap berkeliling, Aji menilai kualitas SDM Kaltim masih perlu ditingkatkan. “Yang dikaji bukan hanya fisik, tapi SDM dan aspek sosialnya,” katanya, saat bersilaturahmi ke kantor Disway Kaltim, Senin (2/11/2020) di Borneo Paradiso, Batakan, Balikpapan Timur. Terkait hal ini, kata dia, pemerintah pusat siap membantu. Asalkan ada data pendukung dan pemetaan dasar masalah. Untuk itu, peran pemerintah daerah sangat dibutuhkan. “Pemerintah daerah harus aware. Membina masyarakat menyusun proposal misalnya. Karena kita kekurangan kemampuan itu. Itu yang saya lihat saat reses ke pelosok,” bebernya di hadapan Pemred Disway Kaltim bersama Wapemred Yoyok Setiyono. Melihat Kaltim yang begitu luasnya, perempuan kelahiran Samarinda ini khawatir akan kondisi sosial masyarakat. Jika nanti pemindahan IKN mulai dijalankan. Bukan tanpa alasan. Ia mengambil contoh pemindahan ibu kota negara yang dilakukan Finlandia atau Amerika Serikat. Yang membutuhkan waktu puluhan tahun. “Kalau hanya untuk pemindahan fisik 5 tahun bisa selesai. Nah, persoalan SDM, penyesuaian ini butuh waktu lama,” katanya. Ia mencontohkan saat memimpin Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tuah Benua Kutim. Yang dalam waktu 3 tahun sudah bisa membenahi sistem. Sementara kaderisasi, terkait kompetensi karyawan, ia mengatakan tak cukup waktu singkat. “Paling tidak 10 tahun,” singkat eks dirut PDAM Tirta Tuah Benua itu. Minimnya kualitas SDM ini berdampak pada angka kemiskinan. Untuk itu, ia mengajak kepala desa memanfaatkan Anggaran Dana Desa (ADD). Dialokasikan dalam program peningkatan kualitas SDM. “Salah satunya bisa menjalin kerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK). Kita sering mendengar masyarakat mengeluh meski banyak perusahaan di daerahnya. Ya walaupun diterima kerja tapi hanya buruh lapangan. Jarang yang diterima jadi staf,” sebutnya. Aji juga berharap peran media meningkatkan kesadaran semua pihak. Untuk bersama-sama mendorong peningkatan kualitas SDM masyarakat. “Memang agak sulit ya mendorong masyarakat untuk mau. Bahkan mungkin akan membutuhkan uang tidak sedikit. Tapi ini hanya di awal, seperti investasi. Setelah itu akan mendatangkan kesejahteraan yang berlipat. Karena punya kompetensi tadi, dibuktikan dengan sertifikat. Ini akan memudahkan pekerja itu sendiri,” ujarnya. (eny)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: