Aksi Polisi
Ada kecaman. Juga pujian. Dari masyarakat untuk polisi lalu lintas. Terutama dalam pelaksanaan Operasi Patuh 2019. Yang diadakan serentak se-Indonesia. Sejak 29 Agustus sampai 11 September 2019. Beberapa video polisi menjadi viral. Yakni saat menindak pelanggar lalu lintas di jalan raya. Bahkan ada yang sampai mengundang cuitan tokoh nasional. Ketua Umum Partai Gerinda Prabowo Subianto muncul di Twitter-nya, Sabtu (31/8). Prabowo mengomentari video viral itu. Yakni ketika ada polisi meloncat ke jok pengendara motor. Saat itu si sepeda motor memwng melanggar: memasuki jalur Transjakarta. Di situ Prabowo membalas cuitan akun Twitter @ko2w. Yang mengomentari unggahan @TMCPoldaMetro. Video ini sudah ditonton 1,7 juta kali dan di re-tweet 52 kali. Terlihat dalam video itu seorang polisi berseragam berlari di jalur busway. Ia mengejar pengendara motor yang terjebak di jalur tersebut. Sebenarnya, pengemudi itu tak bisa kabur lagi. Di depannya ada busway yang berhenti. Ia pun tidak bisa melompati separator jalan. Terlalu tinggi. Akhirnya pengemudi motor itu pasrah. Ia nurut saja ketika polisi yang mengejarnya meloncat ke jok belakangnya. Lalu memerintahkannya berbalik arah. Aksi polisi itu menuai pujian dari Prabowo. Dalam cuitannya, ia juga mendoakan polisi tersebut. ”Luar biasa Pak Polisi ini. Mengayomi rakyat dengan sabar. Semoga sehat terus dan lancar dalam menjalankan tugas mendidik rakyat,” cuitnya. Video polisi lainnya juga viral. Yakni yang di posting pada Jumat (30/8). Banyak netizen yang membagikannya di media sosial. Salah satunya kanal YouTube I Sadewo Art. Di kanal ini, video tersebut sudah ditonton 67 ribu kali dengan 762 komentar. Video itu mempertontonkan polisi menendang pengendara motor RX King. Peristiwanya terjadi di Kecamatan Cikupa, Tangerang. Saat itu terlihat dua polisi sedang memeriksa kelengkapan surat pengendara motor matik. Saat terjadi percakapan, tiba-tiba ada pengendara motor RX King yang tidak memakai helm muncul dari belakang. Salah satu polisi kemudian menendangnya hingga terjatuh. Terkait video itu, Kapolres Kota Tangerang Kombes Sabilul Alif telah mengklarifikasinya. Dia menjelaskan, kejadian itu berawal dari dua anggotanya sedang menilang pengendara matic. Di saat bersamaan melintas pengendara RX King. Juga tidak memakai helm. Polisi juga memberhentikannya. Namun, saat kedua anak buahnya sedang memproses pengendara matic, tiba-tiba pengendara RX King memacu motornya. Akhirnya, salah satu anak buahnya refleks menendangnya hingga terjatuh. Video aksi tendangan polisi itu banyak menuai kecaman netizen. Seperti disampaikan Ari Supriadi kanal YouTube I Sadewo Art. ”Tugasmu mengayomi, bukan mencelakai. Apapun alasannya Anda tetap salah. Sebagai petugas pengayom harusnya lebih bijak dalam bersikap tidak harus arogan,” tulisnya. Pendapat senada juga disampaikan Anggi Issetianto. ”Apapun alasan polisi tersebut tindakannya jelas salah. Karena membahayakan si pengendara dan orang di sekitarnya. Polisi kan fasilitasnya lengkap dan dididik untuk menghadapi permasalahan yang ada dengan sigap. Butuh mengejar ya, tinggal dikejar. Sesuai aturan dan kode etik yang ada. Intinya cara memberhentikan seperti itu jelas membahayakan semua orang. Sekalipun si pengendara salah,” tulisnya. Penyesalan atas tindakan polisi itu juga disampaikan Basri Mora. ”Polisi razia untuk memberi keselamatan dan kenyamanan, bukan malah membahayakan masyarakat. Jauh dari kepatutan,” sesalnya. Aksi polisi di jalan raya memang sering mengundang pujian dan kecaman dari masyarakat. Bergantung dari cara polisi menegakkan peraturan. Saya sempat membaca peraturan tersebut. Terutama yang membahas mengenai etika. Polri senantiasa memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Juga, menegakkan hukum serta melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Dengan tetap mengindahkan kearifan lokal dalam budaya Indonesia. Sikap dan cara polisi juga harus santun. Tidak semena-mena. Atau mencari-cari kesalahan pengendara. Terpenting menurut saya, polisi juga harus lebih meningkatkan tindakan pencegahan. Yakni dengan lebih aktif lagi menyosialisasikan pentingnya menaati aturan lalu lintas. Police Go To School atau Police Go To Campus harus ditingkatkan. Catatan instansi itu, sejak 2018 hingga awal 2019, korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 27 ribu orang. Sebanyak 56,87 persen melibatkan kaum milenial. Polisi perlu terus menuai puji, bukan caci.(Wirahadikusumah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: