DPMK Siap Lanjutkan Penyaluran BLT Dana Desa
Kubar, nomorsatualtim.com – Usaha masyarakat dimasa pandemi COVID-19 ini kian merosot. Hal itu yang nampak terjadi usai tim Disway Nomorsatu Kaltim turun ke lapangan beberapa pekan terakhir di Kabupaten Kutai Barat (Kubar). “Rusak ekonomi saya. Seminggu sekali saya panen buah pisang kepok. Sangat banyak. Kadang sampai 50 tandan. Tapi tidak ada yang beli,” kata Saleh (47) salah satu warga Kecamatan Long Iram yang berkebun pisang di kaawasan pesisir Kampung Long Daliq, Kecamatan Long Iram.
Senada disampaikan Suwito (45) warga Kampung Linggang Bigung, Kecamatan Linggang Bigung. Ia mengeluh kondisi tengkulak sayuran menurun sejak pandemi Maret lalu. “Banyak produksi kebun saya. Mulai sayur sawi, terong, kangkung, bayam, tomat dan lainnya setiap bulan. Tapi pembeli jauh menurun karena COVID-19 belum reda,” keluhnya.
“Tidak kembali modal pengolahan lahan dan pupuk setiap bulan,” tukas pria berbadan kekar dan beranak 4 itu.
Warga sejumlah kecamatan di Kubar mengeluh kondisi pandemi COVID-9 yang tak kunjung berakhir. Bahkan sulitnya, untuk keluar daerah harus Rapid Test serta Swab Test. “Itu keluar duit. Siapa yang membiayai Swab Test jika itu diwajibkan. Kami berharap bantuan pemerintah,” ungkap sejumlah warga Kecamatan Barong Tongkok yang tidak ingin disebut namanya.
Lantas, apa kabar bantuan dari pemerintah bagi masyarakat dalam masa pandemi ini? Bahkan sebagian masyarakat mengeluh, karena Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa dibagikan tidak merata.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kubar menyebut BLT Dana Desa selama pandemi berjalan lancar. Sebab dana disisihkan dari Alokasi Dana Desa (ADD) sesuai jumlah penduduk. “Dari total dana yang disalurkan pusat, maka 25-30 persen pagu itu disalurkan untuk BLT Dana Desa. Penyalurannya dilakukan dimasa pandemi COVID-19, dan sasarannya untuk masyarakat terdampak,” terang Kepala DPMK Kubar, Faustinus Syaidirahman kepada Nomorsatu Kaltim di, Senin (26/10/2020).
Hingga Oktober 2020 ini, diketahui BLT Dana Desa belum cair. Jika berkaca pada penyaluran BLT September lalu, progresnya cukup bagus. “DMPK sudah menyiapkan tahap selanjutnya. Yaitu Oktober, November dan Desember 2020,” tutur Faustinus.
Terkait tidak meratanya penyaluran BLT, Faustinis menyebut ada kriteria yang harus dipenuhi. “Penerima BLT Dana Desa harus warga terdampak COVID-19 atau warga tidak mampu. Serta warga yang kehilangan pekerjaan dan yang menderita sakit tetap,” urai Faustinus.
Sementara, warga masyarakat yang tidak masuk dalam kriteria tersebut, selama ini ada bantuan dari Dinas Sosial. “BLT Dana Desa hanya mengakomodir bantuan bagi masyarakat yang tidak mendapatkan BLT,” pungkasnya.(imy/sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: