Pakar Teknologi Tak Pakai WA

Pakar Teknologi Tak Pakai WA

nomorsatukaltim.com - Pakar teknologi informasi Onno W. Purbo ternyata tak menggunakan WhatsApp (WA) dan pesan pendek (SMS) untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Hal itu dikatakan Onno dalam webinar yang diselenggarakan Badan Kepegawaian Negara (BKN) bertajuk “Webinar Security Awareness”, baru-baru ini. Pendiri aplikasi Palapa itu bilang, telepon, SMS, WhatsApp, rentan disadap. Penulis buku ‘Filosofi Naif Kehidupan Dunia Cyber’ itu lebih jauh menambahkan telepon dan SMS “yang nyadap dalam negeri,” katanya dalam pernyataan yang dinukil cyberthreat. Baca juga: Serangan Siber Makin Ngeri! SMS, kata Onno, lebih mudah disadap karena memang pihak intelijen punya akses langsung ke operator. “Email juga bisa disadap ya,” tambah pakar jebolan ITB dan Universitas Waterloo, Inggris. Menurut Onno, terkait WhatsApp, yang sadap pihak luar negeri. Onno pun mengatakan itu berlaku pada WhatsApp grup. “Kalau Whatsapp biasa dia ada end-to-end encryption-nya, jadi masih rada lebih aman. Tapi kalau grup, WhatsApp grup itu kirim message-nya dari handphone ke server WhatsApp, server WhatsApp akan membuka message tadi,” tambah Onno. Jadi enkripsinya, dibuka di server WhatsApp, kemudian server akan broadcast ke semua member group. Akibatnya, server WhatsApp bisa baca pesan yang diposting. Menurutnya, ini dilakukan WhatsApp untuk kepentingan iklan tertarget. Cara memeriksanya, kata Onno, bisa dengan membuat grup WhatsApp yang baru dan bisa obrolin apa saja yang spesifik. “Jadi kalau mau tes gampang saja. Silakan bikin grup baru,  lalu bicarakan sesuatu yang belum pernah diomongin sebelumnya,” ujarnya. “Misalnya, ngomongin real estate atau travelling. Coba perhatikan, dia monetize message kita pakai deep learning, machine learning. Dari message yang kita posting, dilakukan mining (mengambil data prilaku) terus dia pelajari, oh, si Onno sukanya real estate, si Onno sukanya travelling, dibikin iklan di Facebook (yang sesuai minat),” katanya, memberi contoh. (yos) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: