Pelatih Kiper Borneo FC Punya Cara Unik Melatih
Samarinda, nomorsatukaltim.com – Pelatih kiper Borneo FC, Carlos Salamao punya trik khusus dalam menempa anak asuhnya. Punya empat kiper yang semuanya masih muda. Salamao menerapkan standard ganda.
Di lapangan, Salamao bertindak sebagai pelatih yang tegas. Terlebih pada awal kedatangannya awal musim ini. Ia menempa fisik dan teknik pemainnya dengan sangat keras. Gianluca dan Diky Indriyana yang sudah punya jam terbang saja. Dibuat tak bisa tersenyum saat latihan. Saking terkurasnya fisik mereka.
Tapi di luar lapangan. Salamao memposisikan diri sebagai rekan untuk para kipernya. Ia kerap mengajak keempat kipernya untuk berkumpul. Baik di restoran ataupun di kediamannya. Tak ada agenda spesifik. Hanya sekedar makan malam atau makan siang saja. Sembari bertukar cerita.
Metode ini dianggap Salamao bisa membentuk karakter pemainnya. Setidaknya dengan saling kenal, para kiper bisa berkompetisi secara sehat. Saling mendukung dan memiliki tujuan yang sama untuk klub.
“Saya percaya bahwa kesuksesan bisa kami dapatkan dengan komitmen kami berlatih dan hubungan kami di luar lapangan,” ujar Salomao.
Proyek membangun Gianluca Pandeynuwu, M Dicky Indriyana, Muhammad Zulfikri, dan Pualam Bahari, bukanlah program jangka pendek. Ia berharap lebih jauh terhadap anak asuhnya itu. Bisa jadi tulang punggung tim. Malah kalau bisa, jadi andalan tim nasional.
“Ini yang menguatkan kami saat ini sebagai sebuah keluarga. Saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari Borneo FC. Saya akan melakukan yang terbaik untuk klub ini dengan menjadikan kiper muda di tim ini sebagai aset bagi klub dan juga negara,” ujarnya.
Nasib Salamao sendiri sempat goyang. Usai Borneo FC melakukan pergantian pelatih. Dari Edson Tavares ke Mario Gomez. Sempat muncul desas desus bahwa Salamao dan Antonio Claudio tak akan diperpanjang masa baktinya. Tapi seiring waktu, hal itu tidak terbukti. Keduanya tetap jadi bagian Borneo FC di bawah kepemimpinan Mario Gomez.
Kehadirannya di Borneo FC sendiri terbilang tidak mudah. Karena ia berada di bawah baying-bayang Luizino Passos. Yang memilih melanjutkan karier di Persib Bandung itu.
Passos dinilai berhasil membuat hal besar. Menjadikan M Ridho dan Nadeo Agrawinata dari bukan siapa-siapa, menjadi andalan timnas. Bersama juga Gianluca yang sejak ditinggal Nadeo membela timnas pertengahan musim 2019. Mampu menghadirkan performa yang luar biasa.
Maka sudah jadi keharusan bagi Salamao untuk meneruskan tradisi itu. Mencetak kiper muda menjadi penjaga gawang tangguh dan berkiprah di timnas.
Soal itu, Salamao tak mempermasalahkannya. Dia siap-siap saja mengemban beban itu. Terlebih dia meyakini ada sesuatu yang bakal meledak dari para kipernya suatu saat nanti.
“Mereka punya potensi dan saya yakin mereka bisa menjadi salah satu kiper terbaik di Indonesia ke depannya,” tandasnya.
Disinggung mengenai kelanjutan kompetisi sepak bola Indonesia. Salomao berharap, induk sepak bola nasional segera memberikan kepastian. Tentu saja, insan sepak bola Tanah Air juga mengharapkan hal yang sama.
“Kami masih harus menunggu keputusan untuk bisa kembali bermain di liga. Saya berharap liga tetap berlanjut demi masa depan sepak bola Indonesia dan tim-tim yang berada di kompetisi ini. Kami sangat fokus untuk melakukan yang terbaik untuk membuat Borneo FC menjadi yang terbaik di negara ini,” tutup Salomao. (frd/ava)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: