Wisata Batu Dinding Mahulu Bakal Dipoles

Wisata Batu Dinding Mahulu Bakal Dipoles

Mahulu, nomorsatukaltim.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu (Mahulu) selama 4 tahun terakhir terus meningkatkan pembangunan wisata daerah. Tujuannya agar Mahulu menjadi salah salah destinasi wisata yang ada di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Dibawah pimpinan Kristina Tening S.H., Dinas Pariwisata (Dispar) Mahulu terus berbenah. Salah satu rencananya yaitu menjadikan Batoq Tenevang (Batu Dinding) yang berlokasi di Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, menjadi salah satu wisata andalan Mahulu.

Menindaklanjuti rencana itu, dispar bekerjasama dengan Badan Pusat Unggulan Pariwisata (BPUP) Universitas Udayana (Unud) Bali, melakukan uji kelayakan.

“Tim Unud datang langsung ke kawasan Batoq Tenevang untuk survei belum lama ini,” jelas Kristina.

Menurutnya, pembangunan objek wisata Batoq Tenevang penting dilakukan uji kelayakan. “Tujuannya sebagai dasar melihat segmentasi  pasar. Agar ketika sudah dibangun fasilitas, dapat menarik minat wisatawan,” ucapnya.

Seperti rencana Pemkab Mahulu kedepan  akan membangun kereta gantung dari Ujoh Bilang ke Batu Dinding. Tentunya harus dikaji, apakah akan diminati wisatawan atau tidak.

“Mengambangkan sektor pariwisata ini, juga merupakan salah satu langkah memenguatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tukas Kristina Tening.

Konsep wisata di Mahulu sangat tepat jika berbasis ekowisata. Yaitu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan. “Wisata yang beraspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan,” tegas Kristina.

Pengembangan wisata Mahulu dicoba dengan pengalaman sejak sebelum daerah itu mekar menjadi kabupaten baru. Wisatawan yang datang banyak dari mancanegara. Sehingga pangsa pasarnya akan dicoba ke eropa.

“Menjadikan Batu Dinding objek wisata terbaik di Mahulu, mungkin tidak perlu mengubah bentuk alaminya. Agar bernilai jual tinggi,” ucapnya.

Sebagai Kadis Pariwisata, Kristina Tening telah meminta agar tim studi kelayakan BPUD Unud membuat kuisioner. Guna menampung pendapat sejumlah pihak. Terutama Pemkab, juga para tokoh masyarakat dan adat di Mahulu.

“Sudah dibuat ilustrasi. Dicoba lebih banyak pembangunan di seberangnya (Ujoh Bilang). Akan dibangun Taman Budaya di kawasan Ujoh Bilang, berlatar belakang Batu Dinding,” tambah Tening.

Tak kalah penting jika objek wisata Batoq Tenevang dibangun, maka sarana prasarana penunjang bagi wisatawan harus ada. Misalnya gazebo, home stay, penginapan dan hotel, serta pusat kuliner.

“Jalan ke lokasi (pelabuhan) wajib permanen. Lokasi Batoq Tenevang sedikit dipoles. Perlu ada rest area (tempat istirahat), area spot foto, serta jalan dan jembatan di kawasan curam dan lembah ke objek Batu Dinding,” urainya.

Dispar Mahulu tahun ini sudah mendampingi dua kampung yang memiliki Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Yaitu Long Melaham dan Batu Majang.

“Pokdarwis juga disiapkan untuk bermitra dengan Dispar. Sehingga, jika objek wisata tersebut dibuka, tugas mengelola tempat wisatanya,” ucap Tening.

Sebelumnya, Pemkab Mahulu menyatakan sejak 2020 ini akan menguatkan pembangunan di sektor pariwisata. Yang diharap bisa menjadj salah satu sumber PAD bagi Mahulu. (adv/imy/sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: