Lacak Pemasok Ekstasi, Polresta Samarinda Gandeng Polisi Malaysia

Lacak Pemasok Ekstasi, Polresta Samarinda Gandeng Polisi Malaysia

Samarinda, NomorSatuKaltim.com - Jajaran Satreskoba Polresta Samarinda masih mendalami kasus penyelundupan narkoba jenis ekstasi asal Penang, Malaysia.

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi berhasil meringkus empat orang dari jaringan pengedar narkotika antar-negara pada Selasa malam (13/10/2020) lalu. Keempat tersangka itu ditangkap dalam hitungan jam di lokasi berbeda di Samarinda. Mereka berinisial HS (39), TS (40), PS (40) dan HR (34). Baca juga: 928 Butir Ekstasi Asal Malaysia Masuk Samarinda Dari keempat tersangka ini, polisi mengamankan ekstasi sebanyak 929 butir. Yang dikirimkan oleh seorang warga Malaysia berinisial Cencen. Ekstasi jenis rolex ini tiba di Kota Tepian melalui jasa pengiriman internasional. Yang memesannya berinisial TN. Kini TN maupun Cencen jadi buronan polisi. Sedangkan keempat tersangka yang sudah diringkus tersebut berperan sebagai kurir. Dari hasil penyelidikan polisi, diketahui ekstasi yang dipesan TN dari Cencen itu diambil oleh HS. Yang selanjutnya akan diedarkan oleh tiga tersangka lainnya yakni TS, PS dan HS. Namun belum sempat diedarkan, keempatnya keduluan diciduk polisi secara bergiliran. Kasat Reskoba Polresta Samarinda AKP Andhika Dharma Sena saat dikonfirmasi media ini mengaku, masih mencari pelaku lain dalam jaringan antar negara tersebut. Untuk sementara ini, polisi masih menetapkan dua nama yang masuk di dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). "Selebihnya masih pendalaman. Sementara masih dua itu saja, ada TN dan Cencen ini yang warga Malaysia, ungkapnya Selasa siang (20/10/2020). Sena sapaan karibnya menerangkan, jajarannya sempat mengalami kesulitan untuk melacak TN. Hal ini lantaran TN selama berhubungan dengan HS menggunakan private number. Namun Sena memastikan, bahwa TN merupakan warga Indonesia yang saat ini masih bersembunyi di salah satu daerah. "TN ini menghubungi si Cencen yang berperan sebagai pemasok ekstasi asal Malaysia. TN ini berada di Indonesia, selama ini komunikasinya menggunakan private number, ini agar tidak mudah dilacak kepolisian saat menghubungi pelaku HS," ucapnya. Karena penyelundupan ratusan butir ekstasi ini melibatkan warga Malaysia, maka selanjutnya Satreskoba Polresta Samarinda akan melakukan koordinasi bertingkat. Guna menangkap Cencen si pemasok ekstasi. "Untuk koordinasi dengan Polisi Malaysia, itu kita harus (koordinasi) ke atas lagi. Tentunya Polda Kaltim, selanjutnya Mabes Polri. Karena kami keterbatasan alat terkait pelacakan itu," terangnya. Indikasi keterkaitan pemasok lainnya juga masih didalami oleh pihak Satreskoba, guna memutus mata rantai peredaran narkoba dalam jumlah besar. Termasuk pengakuan pelaku HS yang berperan sebagai koordinator dan penerima barang haram tersebut. HS mengakui berkomunikasi langsung melalui perantara TN yang berstatus (DPO. "Jadi HS ini juga ada langsung komunikasi dengan saudara Cencen," sambungnya. Selain mengejar dua DPO tersebut, polisi juga rencananya akan memanggil pihak dari Jasa Pengiriman Internasional. Yang berperan sebagai perantara pengiriman ineks asal Penang tersebut. "Ineks (ekstasi, Red) ini kenapa bisa lolos dan sampai ke Samarinda. Itu yang mau kami cari tahu," ucap Sena. "Minimal kita mintai keterangan mekanisme pengiriman seperti apa, harus diperjelas lagi. Terlebih-lebih ke depannya seperti apa antisipasinya, minimal kita mengharap kerja sama dari jasa pengiriman ini, seperti itu," sambungnya. Sena mengatakan akan memperketat jalur pengiriman. Guna menekan peredaran gelap narkotika via jasa pengiriman paket. "Pastinya kerja sama antar Polda, memperketat jalur. Namun dalam hal ini kan modusnya mengirim melalui jasa pengiriman bukan jalur darat atau dibawa oleh pelaku sendiri, jadi juga meminta kerja sama kepada pihak jasa pengiriman," pungkasnya. (aaa/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: