Target Lelang Turun

Target Lelang Turun

TANJUNG SELOR, DISWAY - Pendapatan negara bukan pajak (PNBP) di wilayah Kalimantan Utara pada triwulan III-2020, mengalami peningkatan mencapai 34 persen.

Pada triwulan III-2019, atau hingga September 2019, perolehan PNBP mencapai Rp 2,39 miliar. Sedangkan di periode yang sama pada tahun ini, naik menjadi Rp 3,21 miliar.

Dijelaskan Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Tarakan, Guntur Sumitro, PNBP yang terhimpun di wilayah Kaltara pada triwulan III-2020, terdiri dari PNBP pengelolaan barang milik negara (BMN) sebesar Rp 2,04 miliar. Komponen PNBP ini membukukan peningkatan yang drastis dibanding pada 2019 lalu.

Namun, tidak semua PNBP mengalami kenaikan. Lelang menjadi komponen yang satu-satunya mengalami penurunan hingga triwulan III-2020. Yakni turun 35 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. (Selengkapnya lihat infografis)

"PNBP lelang yang terkumpul sampai trimulan III ini hanya sebesar Rp 1,16 miliar," ujar Guntur, Rabu (14/10).

Guntur menuturkan, terdapat beberapa kendala realisasi penerimaan PNBP di tahun ini. Pertama, pelemahan kondisi ekonomi nasional sebagai akibat pandemik COVID-19. Kedua, menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi yang mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat, investor perorangan, hingga badan hukum.

"Akibat pandemik COVID-19, daya beli masyarakat melemah. Dampaknya transaksi pembelian aset melalui lelang, juga berbanding lurus mengalami penurunan," bebernya.

Lalu, kendala ketiga adalah mundurnya beberapa calon mitra pemanfaatan BMN. Sehingga, terdapat PNBP dari pemanfaatan BMN yang menjadi tidak terealisasi. Kemudian kendala keempat, berkaitan dengan tidak dapat terealisasinya beberapa PNBP dari pemanfaatan sewa. Khususnya di Tarakan yang sebelumnya memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Pemberlakukan PSBB beberapa waktu lalu, berdampak pada ditunda hingga dibatalkannya beberapa kegiatan sewa BMN untuk sejumlah kegiatan. Semisal, aset kami yang bisa disewa untuk kegiatan resepsi pernikahan," ungkapnya.

Sementara itu, kendala kelima disebabkan kegiatan pengurusan piutang negara tidak bisa dilakukan di luar kantor. Dengan begitu, beberapa penagihan tidak bisa maksimal dijalankan oleh petugas. Terakhir, terhambatnya kegiatan pengurusan piutang negara, juga berkaitan dengan imbauan Presiden mengenai penundaan pembayaran angsuran.

Jika berbicara strategi peningkatan PNBP di akhir tahun ini, Guntur mengaku pihaknya akan mengoptimalkan penggalian potensi lelang. Kemudian, akan melakukan inventarisasi atas aset-aset yang tidak lagi digunakan untuk operasional pemerintah, dan dapat dilakukan pindah tangan sesuai ketentuan.

"Pada triwulan IV-2020, kami juga akan melakukan pemasaran secara lebih aktif untuk aset-aset BMN yang dapat dimanfaatkan. Semisal, untuk disewa dan lainnya. Kami menargetkan capaian sampai akhir tahun bisa di angka Rp 4,02 miliar," ujarnya. */ZUH/REY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: