Kejurprov Squash Digelar Tanpa Penonton, Atlet Mesti Tunjukan Rapid Test
Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Kejurprov squash yang berlangsung di Balikpapan 15-18 Oktober mendatang bakal digelar tanpa penonton. Keputusan tersebut merupakan salah satu kesepakatan Pengprov Persatuan Squash Indonesia (PSI) Kaltim bersama Satgas COVID-19 Balikpapan.
"Setiap kontingen mesti menunjukkan hasil rapid test. Selama di lapangan hanya atlet dan pelatih saja ketika pertandingan berlangsung. Selebihnya menunggu di luar," ujar Ketua Pengprov PSI Kaltim Seno Aji, Senin (12/10/2020).
Pada kejurprov yang digelar di Lapangan Squash Balikpapan itu bakal diikuti delapan kontingen kabupaten/kota. Hanya Kutai Barat yang diperkirakan tidak ikut berpartisipasi pada kejurprov tersebut. Sejauh ini sudah lima daerah yang mengkonfirmasi kehadiran.
"Balikpapan, PPU, Berau, Samarinda, dan Kukar sudah siap menghadapi kejurprov," tambah Seno.
Seno juga menambahkan digelarnya kejurprov merupakan langkah awal atlet menuju kejurnas. Terlebih selama ini atlet latihan mandiri, maka sangat diperlukannya jam tanding. Memang sejak awal tahun kejuaraan sangat minim digelar. Bahkan beberapa cabor memilih untuk menggelar kejuaraan virtual. Tapi tidak berlaku untuk squash.
"Biasanya kejurnas akhir tahun ini. Maka dari itu kita persiapkan dengan menggelar kejurprov ini. Sekaligus seleksi. Ini juga jadi ajang mengukur kemampuan atlet yang lebih banyak latihan mandiri," katanya.
Di sisi lain Balikpapan selalu mendominasi kejuaraan cabang olahraga squash. Dalam 16 tahun terakhir ini, Kota Minyak selalu keluar sebagai juara umum kejurprov. Selain itu, kejurprov yang bakal digelar di Balikpapan tentu menjadi sebuah keuntungan besar. Hal itu tak dipungkiri pelatih squash Balikpapan Yaisha Putri.
“Satu poin mereka sudah diuntungkan, karena tidak perlu lagi adaptasi lapangan. Pasti ini jadi motivasi lebih,” kata Yaisha. (fdl/ava)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: