Perusda-BUMD Samarinda Minta Disuntik Modal Lagi

Perusda-BUMD Samarinda Minta Disuntik Modal Lagi

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Disuplai penyertaan modal, namun kontribusi abal-abal. Bahkan minta modal lagi. Setoran BUMD dan Perusda Samarinda untuk PAD masih jauh dari harapan.

Pemkot Samarinda punya dua perusahaan daerah (Perusda). Yaitu: Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) juga Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (PDPAU). Selain itu ada dua Badan Usaha Milik Daera (BUMD). Diantaranya: Bank Kaltim-Tara serta Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Dari keempat perusahaan tersebut, hanya PDPAU yang belum memberikan kontribusi. Perusahaan ini belum sedikit pun menyumbang untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD). Karena mereka baru beraktivitas kembali.

“PDPAU ini kan lagi pembenahan. Karena, mereka baru dihidupkan kembali. Tadinya mereka bayar gaji karyawan saja tidak bisa. Kalau sekarang minimal sudah bisa bayar gaji lah,” kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Hermanus Barus, kepada Disway Kaltim, Senin (12/10/2020)

Tapi, Hermanus tidak mempermasalahkan hal itu. Karena menurutnya sebuah perkembangan positif kalau mereka sudah bisa mandiri. Tidak mengharapkan suntikan dana lagi dari pemerintah kota (Pemkot) Samarinda melalui APBD.

“Itu sudah bagus. Mereka tidak minta tambahan modal. Atau merengek kepada Pemkot. Utang-utang bisa mereka selesaikan. Waktu mereka mati suri kan mereka punya utang banyak. Gaji karyawan banyak yang tidak dibayarkan,” celetuknya.

Memang target Pemkot adalah PDPAU bangkit dulu. Sudah lama mereka mati suri. Serta hidup mandiri tanpa disusui. Sebab banyak aset daerah yang harus mereka kelola. Semuanya berpotensi menambah pundi-pundi PAD.

Sementara, dari dua tahun berturut-turut, hanya ada dua perusahaan yang selalu mencapai target. Yaitu PDAM Tirta Kencana. Sebesar Rp 8 miliar. Itu di 2019. Sementara ditahun ini sebanyak Rp 5 miliar.

Malah Bank Kaltim-Tara dalam dua tahun terakhir tidak pernah mencapai target. Padahal, target mereka dalam setahun hanya Rp 4 miliar. Sampai Oktober 2020 baru Rp 2,8 miliar mereka setorkan. Di 2019 mereka malah hanya Rp 3,5 miliar.

“Kalau tahun ini semua sudah menyetor PAD. Saat ini yang sudah sampai target PDAM dan BPR. Kalau tahun lalu, BPR tidak sampai target. Tapi ini kan baru Oktober. Masih ada November dan Desember. Semoga mereka bisa mencapai target yang diberikan untuk menyumbang PAD,” tutupnya. (mic/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: