Perkara Lahan, Persiba Tak Bisa Pakai Stadion Batakan

Perkara Lahan, Persiba Tak Bisa Pakai Stadion Batakan

Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Persiba Balikpapan harus menerima pil pahit. Di masa persiapan tim, yang diperpanjang akibat penundaan liga. Mereka malah tak bisa menggunakan Stadion Batakan.

Beruang Madu untuk sementara tidak bisa menggunakan stadion berstandar internasional tersebut. Baik untuk keperluan latihan, atau pun menggelar laga uji coba.

Padahal masa persiapan saat ini sedang pematangan taktik. Yang tentu memerlukan lebar lapangan dan struktur lapangan yang sesuai. Dengan venue pada kompetisi mendatang.

"Kita tidak bisa maksimalkan stadion. Karena lapangan yang paling bagus kita (Stadion Batakan) punya. Lapangan lain lain masih kurang, jadi latihan belum maksimal," kata Vera.

Selain latihan taktik, tersedianya stadion Batakan sebenarnya membuat Persiba bisa lebih banyak menggelar uji coba. Vera mengakui sangat membutuhkan lawan untuk uji coba. Mengingat kepastian kompetisi yang belum jelas membuat pemain bisa jenuh.

Wajar saja sebelumnya pemain latihan mandiri selama enam bulan. Terakhir pemain mendapatkan suasana tanding Maret lalu. Saat itu Persiba menang 3-2 atas Kalteng Putra di laga pembukaan Liga 2 2020.

"Kita akan berusaha lagi untuk uji coba.  Semoga stadion bisa dipakai lagi. Sekarang ada masalah. Kalau kita punya stadion bisa kita pakai maksimal untuk lawan tim lokal," tambah pelatih asal Argentina itu.

Diakui Vera uji coba dengan tim lokal pun sudah sangat bagus. Setidaknya ada lawan sekaligus sebagai bahan evaluasi tim. Sebelumnya Persiba sudah menjalani tiga laga uji coba. Dengan Borneo FC dua kali. Dan tim lokal Celebes FC.

Di sisi lain tak bisanya Persiba memakai kembali Batakan lantaran masih ada persoalan lahan stadion. Kabar yang beredar pemilik lahan meminta tidak ada aktivitas sebelum Pemkot Balikpapan melunasi pembayaran lahan.

Persiba pun jadi kena dampaknya. Padahal tim sedang melakukan persiapan jelang Liga 2 2020.

Sebelumnya, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyebut sudah menganggarkan sekitar Rp 10 miliar untuk melunasi lahan stadion.

“Masih ditangani oleh Asisten I dan pihak BPN,” ujarnya.

Rizal menggaransi pembayaran tersebut akan terealisasi. Hanya memang prosesnya diperlukan kehati-hatian agar tidak ada aturan yang dilanggar.

“Cuma kalau sampai salah bayar, ya kena juga,” katanya.

Selain itu permasalahan lahan itu juga melibatkan banyak pihak. Termasuk kejaksaan. “Jadi bukan wali kota sendirian,” ucapnya. (fdl/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: