Diduga Depresi, Ibu Dorong Anak ke Drainase

Diduga Depresi, Ibu Dorong Anak ke Drainase

SAMARINDA, nomorsatukaltim.com - Warga Samarinda digegerkan dengan sebuah video, yang menunjukkan seorang ibu tega mendorong anak kandungnya ke dalam saluran drainase. Kejadian yang direkam menggunakan kamera ponsel itu pun belakangan viral di jagat maya.

Dalam potongan video berdurasi 35 detik, nampak sang ibu ditangkap oleh warga, usai dia melakukan aksi kekerasan terhadap anak kandungnya. Diketahui, kejadian tersebut terjadi di bilangan Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Sungai Pinang, Sabtu (26/9/2020) pukul 13.00 WITA. Dari informasi yang berhasil dihimpun, si ibu diketahui berinisial YMS, warga Kecamatan Sungai Pinang. Sebelum melemparkan anaknya ke dalam drainase, dia lebih dahulu berteriak histeris dan beberapa kali memberikan pukulan. Alhasil, warga yang melihat kejadian tersebut langsung geram. YMS lantas ditangkap oleh warga untuk menghentikan tindakan brutalnya. Karena YMS terus memberontak dan berteriak histeris, warga kemudian mengikat kedua tangan dan kakinya menggunakan tali. Sementara sang anak yang ditemukan tergeletak di dalam drainase berhasil ditolong oleh warga. Beruntung anak tersebut tak sampai mengalami luka serius akibat penganiayaan itu. Setelah ditangkap, YMS kemudian dibawa warga ke Polsek Sungai Pinang yang terletak tak jauh dari tempat kejadian. Usut punya usut, rupanya sang ibu yang tega menganiaya buah hatinya tersebut, diduga mengalami gangguan jiwa. Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Sungai Pinang AKP Rengga Puspo Saputro ketika dikonfirmasi oleh media ini. "Benar kami ada mengamankan seorang ibu karena telah menganiaya anaknya. Saat ini si ibu belum bisa kita mintai keterangan, karena diduga mengalami gangguan jiwa," ungkapnya Minggu (27/9/2020). Rengga mengatakan, YMS diduga mengalami gangguan jiwa setelah kerabatnya mendatangi Mapolsek Sungai Pinang. Disebutkan, kalau YMS belakangan mengalami stres berat, pasca perceraiannya dengan sang suami. "Ada kerabatnya datang ke Polsek, dia menerangkan kalau si ibu ini gangguan jiwa setelah cerai dengan sang suami. Karena itu kami kemudian berkoodinasi dengan Dinas Sosial Samarinda untuk kemudian dibawa ke Rumah Sakit Jiwa," terangnya. Dijelaskan, awal mulanya, sang ibu menjemput putrinya di kediaman sang paman. Anak perempuan itu diketahui sudah beberapa bulan terakhir memilih tinggal dengan pamannya. Lantaran si ibu belakangan kerap melakukan kekerasan kepada sang anak pasca perceraiannya. "Iya anaknya ini tinggal sama pamannya, karena ibunya memang mengalami stres berat setelah bercerai. Nah jadi dia dijemput lagi sama ibunya. Tak tahunya malah dianiaya oleh si ibu pas di pinggir jalan itu," jelasnya. Sementara itu, Rengga belum mengetahui pasti pemicu si ibu yang tiba-tiba hilang kendali hingga menganiaya anaknya tersebut. "Kita belum bisa minta keterangan, karena kondisinya memang belum stabil," ucapnya. YMS yang telah diserahkan Polsek Sungai Pinang ke Petugas Dinas Sosial Samarinda, kini sedang menjalani pemeriksaan kejiwaannya di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam Samarinda. Sementara sang anak kini telah dititipkan kembali kepada sang paman. "Sementara kami masih koordinasi sembari menunggu hasil pemeriksaan dari rumah sakit jiwa, apakah benar si ibu mengalami gangguan jiwa. Bila hasilnya dalam keadaan sehat, maka kami bisa saja menindaklanjuti karena telah masuk dalam KDRT (kekerasan dalam rumah tangga)," ucap Rengga. Ariana, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sungai Pinang Dinas Sosial Samarinda membenarkan, YMS kini tengah dirawat di RSJD Atma Husada Mahakam. Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui YMS memang sedang mengalami depresi berat pasca perceraiannya. "Ibu ini depresi ditinggal sama suaminya. Jadi dia mengalami depresi berat, ditambah permasalahan ekonomi. Jadi sekarang masih dirawat di RSJD. Untuk anak sudah dititipkan lagi ke pamannya," singkatnya. (aaa/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: