Persaingan Terus Terbuka, Pengusaha Perhotelan Harus Bisa Ikuti Trend
Sekretaris PHRI Kaltim Muhammad Zulkifli saat memaparkan materi tentang bisnis perhotelan di Hotel Mesra Internasional, Sabtu (24/8/2019) (Rizki Hadid/DiswayKaltim)
Samarinda, DiswayKaltim.com - Pertumbuhan bisnis perhotelan kian melesat, persaingan pun semakin ketat. Pengusaha perhotelan harus mengikuti perkembangan zaman atau trend terkini untuk bisa bertahan.
Sekretaris PHRI Kaltim Muhammad Zulkifli mengatakan, sudah menjadi tugas mereka untuk melakukan pembinaan terhadap bisnis perhotelan di Benua Etam. Salah satu cara pembinaan itu dengan menggelar pelatihan Transforming Tourism Human Resources in the Industry 4.0 Era.
"Pembinaan itu selalu dilakukan untuk meng-upgrade pemahaman para pelaku usaha," ujar dia.
Dikatakan Zulkifli, perkembangan hotel di ibu kota Kaltim cukup pesat. Pada 2017 lalu, ada sekitar 54 hotel di Samarinda. Tahun berikutnya bertambah menjadi 59 hotel. Tahun ini pun diperkirakan kembali naik menjadi 62 hotel.
"Belum lagi menjamurnya guest house. Artinya persaingan sangat ketat," ulas dia.
Pembinaan tersebut dilakukan supaya konsumen semakin diuntungkan meski adanya persaingan. Yakni dengan meningkatkan kualitas SDM dan pelayanan.
Terlebih di era digitalisasi kini, perilaku konsumen berubah dengan bertransaksi melalui aplikasi. Sayangnya, kata dia, masih ada hotel yang belum tersentuh fasilitas digital tersebut.
"Kalau tidak mengikuti zaman akan ketinggalan," ulas dia. (hdd/boy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: