Pasien COVID-19 di Samarinda Tembus 100 Orang
Samarinda, nomorsatukaltim.com – Sudah banyak pasien yang meninggal. Itu semua karena COVID-19. Pun ada juga yang statusnya masih probable.
Probable ini artinya pasien tersebut sudah memiliki gejala yang menggambarkan virus corona. Tapi, hasil laboratoriumnya belum keluar. Kepala Bidang Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda Ifran mengatakan, pasien yang meninggal di Samarinda sudah banyak. Sabtu (19/9/2020) sampai pukul 16.54 Wita, pasien yang terkonfirmasi positif yang meninggal bertambah enam orang. Sehingga, total sebanyak 103 kasus. “Ini kami lagi melakukan pemakaman pasien yang keenam. Peningkatan pasien yang meninggal grafiknya terus menanjak,” kata Ifran saat dihubungi Nomor Satu Kaltim, melalui jaringan telepon, Sabtu (19/9/2020). Keenam kasus tersebut dimakamkan di TPU Raudhatul Jannah Serayu, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda. "Kami melakukan prosesi pemakaman pada jenazah yang ke 98, 99, dan 100, pagi ini," tuturnya. Menyikapi hal tersebut, anggota komisi I DPRD Kota Samarinda Joni Sinatra Ginting menjelaskan, penularan virus ini terus terjadi karena masyarakat yang masih anggap remeh. Banyak masyarakat yang tidak peduli dengan wabah virus ini. "Karena kelemahan dan anggap remeh dari masyarakat. Berkaitan dengan aturan yang sudah berlaku. Bukan penegakan yang tidak sesuai, tetapi mereka beranggapan kalau kematian itu kan milik Yang di Atas (Tuhan)," tegasnya. Walaupun Peraturan Wali Kota (Perwali) Samarinda nomor 43/2020 sudah ada. Bahkan sudah diterapkan. Perwali itu tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19. "Jadi kalau untuk masalah penerapannya sudah. Apalagi kita sudah mengatasi itu melalui tim Pansus (Panitia Khusus). Cuman masyarakatnya masih belum merasa memiliki kesadaran yang tinggi," pungkasnya. (mic/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: