Pelaku Pembacokan Driver Ojol Diduga Depresi Usai Dicerai Sang Istri

Pelaku Pembacokan Driver Ojol Diduga Depresi Usai Dicerai Sang Istri

SAMARINDA, nomorsatukaltim.com - Aparat kepolisian tak butuh waktu lama membekuk pembacok driver ojek online (ojol), Minggu (6/9/2020). Pelaku ditangkap tak lama setelah polisi mendapat informasi kejadian itu. Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Samarinda Ulu, Iptu Muhammad Ridwan mengatakan pria itu ditangkap di rumah salah satu keluarganya. “Saat ini masih kami periksa,” katanya, Selasa (8/9/2020). Muhammad Ridwan enggan membeberkan secara rinci motif penyerangan itu. Hanya saja ia membenarkan, pria berinisial AA itu sudah ditetapkan tersangka. “Dijerat dengan KUHP pasal 351,” imbuhnya. Dalam pemeriksaan awal, diketahui antara korban dan tersangka tidak saling mengenal. Apalagi pernah punya masalah. Pertemuan mereka hanya terjadi di persimpangan Jalan Air Putih. “Mulanya cekcok,” kata sumber di Polsek Samarinda Ulu. Tak jelas soal apa, tapi berakhir perkelahian.  Anda pun sudah tahu akhirnya. Satu orang dilarikan ke rumah sakit. Dari informasi yang dihimpun Disway Kaltim, tersangka kalau sudah marah tak bisa kontrol diri. Seorang kerabat yang dihubungi dari Polsek Samarinda Ulu mengatakan, AA punya riwayat gangguan kejiwaan. Dua tahun lalu sempat dirawat di rumah sakit jiwa. “Kejiwaannya terganggu setelah sebelumnya sempat mengonsumsi narkotika,” kata sumber yang namanya enggan dipublikasikan. Setelah dirawat hampir dua tahun, tersangka tak lagi konsumsi narkoba. Tapi beralih ke miras jenis tuak. Bahkan cenderung rutin. Kebiasaan baru itu mendatangkan masalah baru. Tahun lalu ia diceraikan sang istri. “Stres dicerai istri dan harus berpisah dengan tiga buah hatinya,” sumber itu menambahkan. Ia pun menjadi sosok yang gampang tersinggung. Gampang marah. Tapi, tidak sampai ke ranah hukum. Seperti yang ia rasakan saat sekarang. Ini merupakan pengalaman pertama dia. Hanya saja, kalau di kampungnya, ia sering ribut dengan kerabatnya. Tapi, tidak pernah sampai berurusan dengan penegak hukum. Bahkan sekarang, terpaksa ditahan terpisah karena dalam sel ribut dengan tahanan lainnya. Karena, emosinya yang tidak pernah stabil. Masih terlihat depresi. “Kami masih belum mendapatkan informasi pastinya. Emosinya masih labil,” kata Muhammad Ridwan. Polsekta Samarinda Ulu pun memanggil orangtua Bambang. Mereka tinggal di Tabang, Kutai Kartanegara. Di Samarinda, orangtuanya tinggal di rumah keluarga tempat Bambang diringkus polisi. sayangnya, ibu Bambang masih syok dengan kejadian ini. Dia belum bisa bercerita sedikitpun ke media ini. “Nanti ya. Saya masih pusing. Jangan sekarang kita ngobrol. Nanti saja,” pungkasnya. (mic/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: