Surplus 500 MW, PLN Cari Cara Jual Listrik

Surplus 500 MW, PLN Cari Cara Jual Listrik

Balikpapan, Disway Kaltim.com  - Era defisit listrik di Kalimantan telah usai. Yang ada, saat ini PT PLN (Persero) tengah "kebingungan" menjual kelebihan pasokan setrum.

Hal ini diungkap Direktur PLN Regional Kalimantan, Syamsul Huda, yang menyebut surplus listrik tahun ini mencapai 500 megawatt.

"Selain itu, cadangan daya yang belum terpakai juga sebesar 605,5 megawatt," kata dia. Bahkan, surplus listrik akan bertambah lagi sampai tahun depan.

Menurut Syamsul Huda, kelebihan pasokan listrik di wilayah Kalimantan merupakan salah satu antisipasi perusahaan itu dalam mendorong perekonomian.

"Sejak dini, perseroan, terus berupaya menjual listrik ke pihak industri yang menjadi pasar potensial," bilangnya.

Karena itu, dia berharap kalangan industri tak perlu khawatir dengan pasokan listrik, sehingga dapat dimanfaatkan dan didistribusikan dengan baik.

Penjualan listrik di Kalimantan meningkat 9,16 persen, atau bertambah 115 ribu pelanggan. Total pelanggan di Kalimantan sebesar 4,1 juta pelanggan dengan daya tersalurkan 5,1 juta MWh.

Sementara itu, dari roadmap pembangunan pembangkit, dari 2019 hingga 2028 total pengembangan pembangkit di Kalimantan berjumlah 4.324,9 MW. Saat ini sistem daya mampu sistem Kalimantan mencapai 2.052 MW. Beban puncak 1.446,5 MW dan cadangan daya yang belum terpakai 605,5 MW.

Syamsul Huda berharap investasi yang sudah dilakukan PLN dalam memenuhi listrik dapat mengakselerasi sektor industri. Saat ini konsumsi per kapita di Kaltim masih rendah. Per kapita hanya 1.000 MWh per tahun.

"Kalau dibanding negara tetangga di Asia Tenggara semisal Malaysia perbedaannya cukup signifikan. Malaysia sudah mencapai 4.000 MWh per orang per tahun," ujarnya.

Sementara itu, rasio elektrifikasi di Kalimantan sebesar 92 persen. Masih ada 8 persen yang belum dialiri. Itu menjadi fokus PLN juga. Yang belum teraliri ini di daerah pedesaan yang sulit terjangkau. Dibagi per provinsi, Kaltim sudah 99,9 persen. Paling kecil di Kalteng yakni 94  persen. (k/fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: