Efek Libur, Lini Depan Borneo FC Butuh Banyak Perbaikan

Efek Libur, Lini Depan Borneo FC Butuh Banyak Perbaikan

Lini depan Borneo FC akan menjadi fokus Gomez sebelum liga bergulir. (Dian Adi/ Disway Kaltim)

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Ada yang beda dari suasana latihan Borneo FC Samarinda Selasa (1/9/2020). Mario Gomez lebih banyak berperan. Anak asuhnya bertanding 11 lawan 11. Pada sesi internal game.

Satu tim mengenakan jersey latihan berwarna hitam. Tim lawan juga menggunakan seragam yang sama. Tapi pakai rompi biru.

Tim biru, terlihat sekali sebagai tim yang diproyeksikan sebagai tim inti. Tapi di permainan dua babak itu. Komposisinya diubah-ubah. Beberapa pemain harus bertukar seragam. Semisal Abdul Rachman yang di babak pertama masuk tim hitam. Di babak kedua ia bertukar peran dengan Kevin Gomes. Keduanya memang sama-sama berposisi sebagai bek kiri.

Di masa Edson Tavares. Kevin adalah pemain utama untuk posisi itu. Rachman yang baru sembuh dari cedera baru kebagian main selama 15 menit. Di laga terakhir. Itu pun karena Kevin mengalami kram pada kakinya. Usai berbenturan keras di mulut gawang.

Dedi Hartono dan M. Sihran juga. Dari tim hitam. Jadi tim biru di babak kedua. Uniknya, sewaktu di tim hitam. Dedi yang fasih bermain di sisi sayap. Beberapa kali bermain sebagai gelandang serang.

Gomez sebelumnya sudah bilang. Yang bilang asistennya, Ahmad Amiruddin. Kalau pelatih asal Argentina itu ingin melihat ulang kemampuan pemainnya. Kemampuan individu. Makanya beberapa pemain dicoba di beberapa posisi. Siapa tahu kemampuan lain dari pemain bisa lebih keluar. Yang jelas, Gomez perlu penilaian.

Sebelum berpindah tim. Dedi Hartono juga didatangi Gomez. Bersama Amir yang bertindak sebagai wasit di laga itu. Ketiganya tampak seru membahas sesuatu. Meski awak media hanya bisa melihat dari tribun VIP. Masih bisa turut membayangkan apa yang mereka obrolkan.

Mula-mula Gomez berbicara. Sambil sesekali melihat catatannya. Dedi kemudian menimpali. Sembari tangannya bergerak-gerak. Memperagakan gerakan yang harus ia jalankan di tim biru. Tangan Dedi seolah berbicara; bola dari tengah, dikirim ke sayap. Lalu saya berlari ke depan, dan memberi umpan pada penyerang tengah.

Tentu cuma tebakan. Teknisnya mungkin lebih detail. Selanjutnya Gomez angguk-angguk. Lalu ke pinggir lapangan lagi. Selanjutnya Dedi bermain di sisi kanan. Berpartner dengan Diego Michiels. Betul saja, beberapa kali ia membuat pergerakan bagus. Bersama Sultan Samma yang bermain layaknya second striker. Karena lebih maju ketimbang biasanya.

Sepanjang permainan. Sentuhan bola dari pemain sudah cukup bagus. Tidak banyak dribbling. Barangkali Gomez memang meminta pemainnya untuk bermain direct. Tak boleh lama-lama pegang bola. Nah, operan-operan pendeknya sudah bagus.

Yang jadi soal adalah transisi. Dari tengah, ke depan. Serangan kedua tim sering deadlock. Padahal defender tidak cukup bekerja keras. Memang komunikasi dan eksekusi di lini depan masih jadi PR.

Gomez pun mengakui. Saat menemui wartawan usai latihan. Sembari mengenakan masker, Gomez menjawab pertanyaan wartawan dengan sangat cepat. Dan langsung pada intinya.

Bagaimana tidak cepat. Empat pertanyaan + jawaban Gomez hanya berdurasi 58 detik. Sudah lama tidak ngobrol, sekali ngobrol, tidak lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: