Mangkir Latihan, Manu Terancam Sanksi

Mangkir Latihan, Manu Terancam Sanksi

Lima hari mangkir latihan, Kabar Manu belum juga diketahui oleh manajemen. (Dian Adi/ Disway Kaltim)

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Hampir sepekan penuh pemain Borneo FC Samarinda menjalani latihan reguler. Di bawah pimpinan arsitek tim yang baru, Mario Gomez. Pelatih sendiri saat ini sudah mulai meramu tim intinya.

Enam pemain diketahui belum bergabung ke tim hingga Jumat (28/8). Belum bergerak dari angka yang sama pada hari pertama latihan. Keenam pemain tersebut adalah Fransisco Torres, Diogo Campos, dan Nuriddin Davronov. Ketiga pemain asing ini masih terkendala dokumen keberangkatan.

Ketiganya sejauh ini masih bertindak kooperatif. Bukan bermaksud memperlama libur di negara masing-masing. Memang izin dari Dirjen Imigrasi yang belum keluar. Manajemen masih mengupayakan secepatnya izin itu ada.

Sementara tiga lainnya adalah Diky Indriyana, Titus Bonai, dan Imanuel Wanggai. Diky diizinkan manajemen karena sedang berduka. Ayah mertuanya baru saja meninggal dunia. Tibo yang sebelumnya tidak ada kabar sudah tiba di Samarinda. Hanya belum bergabung ke tim lantaran masih menunggu hasil swab test keluar.

“Kalau hasilnya non reaktif, Tibo sudah bisa latihan bersama pemain lainnya,” ujar Nabil Husein Said Amin, presiden klub.

Yang kini jadi sorotan adalah Imanuel Wanggai. Sampai berita ini dimuat, Manu belum ada kabar pasti. Sedang di mana dan kapan akan ke Samarinda. Manajemen pun tidak tahu.

Sikap tidak professional pemain senior tersebut jelas membuat tim kecewa. Padahal kedatangannya di Samarinda pada awal musim dimaksudkan untuk memberi teladan bagi banyak pemain muda di Pesut Etam.

“Masalahnya komunikasi kami dengan Manu sangat sulit sekarang. Ini yang membuat saya pribadi sangat menyesalinya. Harusnya Manu bersikap profesional. Dia harusnya sudah di Samarinda saat ini. Kalaupun terlambat, tentu ada alasan yang bisa kami terima,” ujar Nabil lagi.

Mangkir latihan dan tak ada kabar. Sanksi telah menunggu pemain Papua tersebut. Bukan sanksi yang mengada-ngada. Karena dalam kontrak yang sama-sama disepakati. Pemberian sanksi itu tertera. Dan diteken dalam keadaan sadar.

Pelanggaran yang dibuat Manu jelas terlihat. Sembari menunggu itikad baik pemain gelandang bertahan itu. Manajemen akan mulai berhitung. Sanksi apa yang tepat dialamatkan padanya.

“Ada sanksi-sanksi dalam perjanjian kontrak antara kami dari pihak klub dan pemain. Jika pemain melanggar, maka yang bersangkutan harus menerima sanksi tersebut. Bagaimana nanti sanksi kepada Manu, kami akan pelajari secepatnya,” tutup Nabil tegas. (ava2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: