Daripada Kena Sanksi, Pedagang Sadar Diri Gunakan Masker

Daripada Kena Sanksi, Pedagang Sadar Diri Gunakan Masker

Balikpapan, nomorsatukaltim.com– Perwali 23/2020 terkait sanksi protokol kesehatan jadi perhatian publik. Masyarakat mulai khawatir. Takut didenda. 

Asril, pedagang perlengkapan sepatu di Plasa Kebun Sayur, Balikpapan Barat diantaranya. Ia mengaku sudah tahu mengenai sanksi Rp 100 ribu bagi warga yang tidak mengenakan masker saat terjaring operasi tim gugus tugas.

"Sudah dapat kabarnya, tapi belum tahu kapan dimulai (diterapkan)," ujarnya, saat ditemui, Selasa (25/8).

Pedagang asal Bandung itu juga belum mengetahui lebih jauh mengenai opsi lain selain membayar denda. Yakni sanksi sosial. Atau mengganti uang Rp 100 ribu menjadi 19 masker yang diserahkan ke tim gugus tugas. "Belum tahu (Opsi). Tapi kenapa cuma Rp 100 ribu, di tempat lain sampai Rp 200 ribu," katanya. Tempat lain yang dimaksud Asril yakni seperti di Samarinda maupun di DKI Jakarta.

Terpantau, pedagang di pasar tradisional Pandansari dan Pasar Rakyat Klandasan juga sudah mulai berubah. Memang tidak semuanya, tapi sebagian besar dari mereka tampak mengenakan masker.

"Dari pada kena denda, lebih baik dipakai (maskernya)," ujar Imran, pedagang kelontongan di seputaran pasar Klandasan.

Dari pantauan di sejumlah titik jalan raya, armada dishub dan Satlantas Polresta Balikpapan bolak-balik. Tak lelah menyosialisasikan pentingnya protokol kesehatan. Pesan itu disampaikan melalui pengeras suara.

Kepala Dinas Perdagangan Arzaedi Rachman juga mengaku sudah berkoordinasi dengan setiap kepala UPT Pasar se-Balikpapan, terkait Perwali Nomor 23/2020, yang baru diluncurkan dan disosialisasikan per tanggal 24 Agustus, kemarin.

"Suara saya sampai begini (serak-serak basah). Saya setiap pagi (ke pasar-pasar). Kita imbau para pedagang itu," katanya.

Menurutnya pendisiplinan protokol kesehatan penting dilakukan. Kalau sampai nanti ada pengunjung pasar maupun para pedagang yang berkeliaran di dalam pasar tanpa masker, maka harus siap-siap dikenai sanksi saat bertemu dengan tim pemantau.

"Jangan dilihat dari berapa dendanya. Tapi dilihat kalau pemerintah itu sayang sama warganya," katanya. (ryn/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: