Terbaru! 13 Negara Masuk Jurang Resesi Ekonomi

Terbaru! 13 Negara Masuk Jurang Resesi Ekonomi

Setelah ledakan dahsyat menghantam Beirut, kini Lebanon menghadapi masalah yang tak kalah pelik: resesi ekonomi. (Int)

Jakarta, nomorsatukaltim.com - Sebanyak 14 negara telah masuk ke jurang resesi karena ekonominya terdampak virus corona. Beberapa analis menyebut, 13 negara lagi diprediksi akan ikut menyusul resesi.

Sejumlah negara yang akan menyusul yakni Lebanon, Ukraina, Slovakia, Portugal, Republik Ceska, Tunisia, Austria, Belgia, Finlandia, Latvia, Lithuania, Meksiko, Belanda.

Sementara 14 negara yang sudah mengalami resesi ialah Amerika Serikat (AS), Perancis, Italia, Spanyol, Inggris, Polandia, Jerman, Korea Selatan, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Jepang.

Resesi adalah kondisi produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi suatu negara negatif selama dua kuartal berturut-turut. Jika dalam kuartal berikutnya ekonomi tetap negatif, maka resesi berlanjut. Sebuah negara berhasil keluar dari resesi ketika ekonominya sudah bisa tumbuh positif lagi.

Dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (19/8), berikut daftar 13 negara yang diprediksi resesi: pertama, Lebanon. Pertumbuhan ekonomi Lebanon pada kuartal II-2020 mengalami kontraksi minus 5,0 persen. Sedangkan pada kuartal I-2020 mengalami kontraksi 4,0 persen.

Kedua, Ukraina. Perekonomian Ukraina mengalami pertumbuhan minus 11,4 persen pada kuartal II-2020. Hal ini menandakan ekonomi Ukraina berada di zona negatif dua kuartal berturut-turut setelah pada kuartal I-2020 mengalami kontraksi minus 1,3 persen.

Ketiga, Slovakia. Pertumbuhan ekonomi Slovakia juga mengalami kontraksi minus 12,1 persen di kuartal II-2020. Sementara pada kuartal I-2020, ekonomi negara ini kontraksi minus 3,7 persen.

Keempat, Portugal. Perekonomian negeri kelahiran Cristiano Ronaldo ini terkontraksi 16,3 persen pada kuartal II-2020. Dengan begitu perekonomian Portugal mengalami kontraksi dua kuartal secara berturut-turut setelah pada kuartal I-2020 minus 2,3 persen.

Kelima, Republik Ceska. Sementara perekonomian Republik Ceska terkontraksi minus 10,7 persen pada kuartal II-2020. Kontraksi ini lebih dalam dibandingkan kuartal I-2020 yang minus 2,0 persen.

Keenam, Tunisia. Perekonomian Tunisia pada kuartal II-2020 tercatat minus 21,6 persen atau sangat dalam dibandingkan dengan realisasi kuartal sebelumnya yang berada di level minus 1,7 persen.

Ketujuh, Austria. Perekonomian Austria juga mengalami kontraksi dalam pada kuartal II-2020. Yaitu berada di level minus 12,8 persen atau lebih dalam dibandingkan kuartal I yang minus 2,8 persen. Dengan begitu, Austria mengalami kontraksi dua kuartal berturut-turut di tahun 2020.

Kedelapan, Belgia. Pertumbuhan ekonomi Belgia pada kuartal I-2020 minus 2,8 persen. Sementara pada kuartal II tahun ini lebih dalam kontraksinya: minus 14,5 persen.

Kesembilan, Finlandia. Pertumbuhan ekonomi Finlandia pada kuartal II-2020 mengalami kontraksi lebih dalam lagi, yaitu minus 4,9 persen dibandingkan dengan kuartal I tahun ini yang berada di level minus 1,1 persen.

Kesepuluh, Latvia. Pertumbuhan ekonomi Latvia juga mengalami kontraksi minus 9,8 persen di kuartal II-2020. Sementara pada kuartal I-2020, ekonomi negara ini kontraksi minus 1,5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: