Gomez ke Borneo FC; Bukan Soal Uang, Tapi Kenyamanan
Mario Gomez resmi menjadi pelatih baru Borneo FC. (dok/BFCS)
Oleh: Ahmad Agus Arifin
Kedua kalinya Mario Gomez membesut Borneo FC. Kedua kalinya pula ia berperan sebagai pelatih pengganti. Banyak anggapan miring soal pulangnya Gomez ke Samarinda. Salah satunya, mata duitan. Tapi soal itu langsung ditepis oleh klub. Gomez juga sama. Tapi terlepas dari apa pun. Yang jelas, kehadiran Gomez disambut senang Pusamania. Memang masih ada cinta untuk Abah.
NOVEMBER 2019. Seseorang di ruang konferensi pers bertanya. Apakah Mario Gomez akan memperpanjang masa baktinya di Borneo FC Samarinda. Lantaran saat itu, ia dinilai sukses membawa Pesut Etam ke posisi yang diinginkan. Yakni posisi kedua. Bertahan di posisi tersebut cukup lama. Apa jawaban Gomez?
“Saya nyaman di klub ini. Saya kerasan di Kota Samarinda. Tapi belum ada pembicaraan ke arah situ. Kami sedang fokus ke pertandingan,” jawab Gomez kala itu.
Bisik-bisik di seputaran klub. Mario Gomez memang diproyeksikan untuk diperpanjang. Semua senang dengan kinerjanya. Yang paling klop adalah soal bagaimana Gomez banyak memberikan kesempatan bermain pada pemain muda. Cocok dengan filosofi klub.
Namun seiring kompetisi berakhir, keadaan berubah drastis. Sekali lagi Gomez ditanya masa depannya di Borneo FC oleh seseorang lainnya. Jawabannya lain pula. Dengan muka tak semangat, Gomez bilang, “Lihat saja akhir musim nanti.”
Pada akhirnya perpisahan itu memang terjadi. Tanpa penjelasan, terutama untuk orang-orang di luar klub. Gomez menyeberang pulau. Membesut tim yang lebih bernama. Arema FC.
Manajemen menyayangkan. Tapi Gomez pergi tanpa bisa dielakkan. Borneo FC memilih move on. Direkrutlah Edson Tavares. Yang akhirnya dipecat. Karena tak sejalan dengan klub. Walau soal hasil cukup memuaskan. 6 poin dari 3 laga. Kalahnya di laga perdana juga kalah terhormat. Karena Sultan Samma cs bermain dengan penuh determinasi.
Yang jelas, soal taktikal, Edson no problem. Tapi soal attitude. Ini yang membuat klub berang. Kerap berseberangan. Bahkan untuk hal-hal sederhana. Edson not funny. Tidak kooperatif pula. Setidaknya itu yang disampaikan klub. Sepekan setelah pemecatan itu terjadi.
Kepergian Edson tak membuat Borneo FC baper. Secepat kilat, mereka sudah mendapatkan gantinya.
Ya Mario Gomez ini. Yang sudah mencapai kesepakatan personal sejak sepekan silam. Hanya beberapa detail kontrak yang membuat pengumumannya baru dilakukan pada 21 Agustus 2020.
Tanpa dihadiri awak media. Ya, namanya juga sedang corona. Untungnya media officer memberi bahan pada media. Berupa foto dan video. Lumayan bisa turut membayangkan proses penandatanganan kontrak yang pastinya penuh canda itu. Gomez memang suka bercanda. Apalagi saat timnya baru saja menang.
Berbicara lebih dulu presiden klub. Nabil Husein Said Amin. Tim media officer cukup cakap memberi pertanyaan. Setidaknya bisa mewakili kebutuhan media mainstream. Yang pertama ditanya adalah soal alasan memilih Gomez. Dari beberapa pelatih yang sedang menganggur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: