Percepat Pembayaran Secara Digital, BI Luncurkan QRIS

Percepat Pembayaran Secara Digital, BI Luncurkan QRIS

F - Kepala Divisi SP, PUR, dan Layanan Administrasi KPw BI Kaltim Yudhistira (memegang mikropon) saat menjelaskan Quick Response Indonesia Standard (QRIS) di KPw BI Kaltim, Senin (19/8). (Rizki Hadid/DiswayKaltim)

Samarinda, DiswayKaltim.com - Perkembangan teknologi membuat transaksi digital atau nontunai menjadi marak. Bank Indonesia (BI) meluncurkan Quick Response Indonesia Standard (QRIS) untuk mendukung percepatan metode pembayaran modern ini.

Kepala Divisi SP, PUR, dan Layanan Administrasi KPw BI Kaltim Yudhistira mengatakan, dengan berkembangannya platform pembayaran nontunai seperti OVO, Go Pay, dan seterusnya maka BI meluncurkan QRIS sebagai standar universal. Baik skala nasional maupun internasional.

"Jadi dengan coding QRIS ini pembayaran bisa diberlaku di luar negeri," ulas dia.

Dia khawatir jika penyedia layanan tidak terintegrasi dengan QRIS maka pembayaran nontunai di luar negeri tidak bisa dilakukan karena belum sesuai standar internasional.

"Makanya kami rangkul penyedia layanan pembayaran dan perbankan untuk berkolaborasi," urai dia.

Yudhistira mengatakan QRIS ini sudah diluncurkan pada 17 Agustus lalu dan serentak di seluruh KPw BI se-Indonesia. Meski demikian, QRIS ini akan diimplementasikan efektif pada 1 Januari 2020.

Pihaknya menambahkan telah melakukan uji coba tahap awal pada September hingga November 2018. Kemudian tahap kedua dilakukan pada April hingga Mei lalu.

"Ini untuk masa transisi. Sinkronisasi program dengan penyedia layanan pembayaran nontunai tersebut," ulas dia.

QRIS mengusung slogan unggul yang singkatan dari universal, gampang, untung, dan langsung. Dijelaskannya, universal yang dimaksud diharapkan dapat menjangkau semua lapisan masyarakat hingga pelosok.

Serta hingga ke luar negeri, sehingga saat ada ekspor impor, dalam keadaan tertentu bisa menggunakan fasilitas QRIS ini. Dia juga menjanjikan kemudahan dan keamanan ponsel berserta data pribadi dalam fasilitas ini.

"Transaksi jual beli jadi efektif, efisien, dan real time sehingga masyarakat bisa menggunakan waktunya lebih produktif lagi," kata dia. (hdd/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: