Ekspor Impor Kaltim Turun Dua Digit

Ekspor Impor Kaltim Turun Dua Digit

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur mencatat terjadi penurunan ekspor dan impor pada semester I-2020. Tak tanggung-tanggung, penurunannya mencapai dua digit.

Pada Juni, pengiriman barang ke luar negeri sebesar USD 0,89 miliar. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar 7,06 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara bila dibandingkan Juni 2019 mengalami penurunan sebesar 34,38 persen.

Kepala BPS Kaltim Anggoro Dwitjahyono menjelaskan, secara kumulatif nilai ekspor periode Januari–Juni 2020 mencapai USD 6,77 miliar. Turun 17,80 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.  “Sedangkan nilai ekspor barang migas pada Juni mencapai USD 36,79 juta. Turun 64,53 persen dibanding bulan sebelumnya. Untuk ekspor nonmigas mencapai USD 848,24 juta. Turun tipis 0,03 persen dibanding Mei,” kata Anggoro Ditjahyono, Ahad (9/8).

Pada semester I-2020. Ekspor didominasi oleh nonmigas yang mencapai 89,24 persen. Sementara migas sebesar 10,76 persen.

Sedangkan impor pada Juni terlihat positif. Realisasinya mencapai USD 101,66 juta atau mengalami kenaikan 54,40 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Akan tetapi berbeda bila dibandingkan 2019 karena turun 38,93 persen.

Menurut Anggoro bahwa dari total tersebut, impor migas pada Juni sebesar USD 41,13 juta. Naik 177,92 persen dibanding Mei.

Sementara impor barang nonmigas Juni mencapai USD 60,53 juta. Naik sebesar 18,58 persen dibanding bulan sebelumnya.

“Secara kumulatif nilai impor Kaltim periode Januari–Juni 2020 mencapai USD 1,01miliar atau turun sebesar 14,19 persen dibanding periode yang sama tahun 2019,” sebutnya.

Selama satu semester, impor migas mencapai 40,46 persen. Impor nonmigas sebesar 59,54 persen. Penurunan ekspor dan impor juga terlihat dari penanaman modal di Kaltim.

Berdasarkan Data dari Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) terbaru, total realisasi kuartal pertama terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 3,71 triliun dan penanaman modal asing (PMA) USD 64,93 juta atau Rp 0,93 triliun.

Capaian pada triwulan I 2020 mengalami penurunan sebesar 49,8 persen dibandingkan triwulan I 2019 sebesar Rp 9,24 triliun. Sedangkan jika dibandingkan dengan target realisasi investasi tahun ini yang sebesar Rp 21,30 triliun, maka baru mencapai 21,78 persen. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: